Meski baru pulih dari cedera parah, Jonas Vingegaard menunjukkan performa impresif di etape 2 Tour de France. Hanya dalam 54 hari setelah kembali mengayuh sepeda, Vingegaard mampu mengikuti serangan dahsyat Tadej Pogačar di tanjakan Côte de San Luca.
Vingegaard, yang merajai Tour de France tahun lalu, awalnya hanya berniat meramaikan balapan. Namun, penampilannya di etape 2 menunjukkan bahwa ia berpeluang meraih gelar ketiganya. Ia kini membuntuti Pogačar, yang mengenakan jersey kuning, hanya dengan selisih waktu yang sama.
"Hasil ini jauh lebih baik dari yang saya perkirakan. Saya sangat puas," ujar Vingegaard pasca etape.
Meskipun persiapannya hanya 1,5 bulan, Vingegaard mengaku optimis. "Saya tahu etape hari ini lebih cocok untuknya (Pogačar). Tapi setelah cedera, saya semakin tertinggal. Kini saya bisa mengatakan, jika saya tidak sepenuhnya pulih, setidaknya saya sudah sangat dekat," tambahnya.
Performa Vingegaard mengisyaratkan kejelasan hierarki tim Jumbo-Visma. Matteo Jorgenson, pemenang Paris-Nice, tertinggal 21 detik setelah terjatuh pada etape tersebut.
"Kami tahu siapa pemimpinnya. Jonas adalah pemenang dua kali Tour," kata manajer tim Merijn Zeeman.
Jorgenson dan Wout van Aert juga sempat mengalami kecelakaan karena lubang di jalan, tetapi tidak mengalami cedera serius.
Penampilan Vingegaard di etape 2 menjadi bukti bahwa ia telah mengatasi cedera dan siap menantang Pogačar untuk gelar Tour de France 2023. Persaingan di antara kedua pebalap elite ini bakal semakin sengit di etape-etape selanjutnya.
