Setelah absennya yang cukup lama, Pegunungan Pyrenees akan kembali memainkan peran krusial dalam Tour de France edisi 2025. Tiga etape puncak gunung yang menantang diprediksi akan menghiasi lintasan balap, memberikan panggung bagi perseteruan sengit para pengayuh pedal.
Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya yang kerap diwarnai duel sengit di pegunungan Alpen atau Vosges, Tour de France 2025 akan menguji kemampuan atlet di Pyrenees terlebih dahulu sebelum beranjak ke Alpen. Rute balap yang berlawanan arah jarum jam ini akan menghadirkan tiga etape berurutan yang akan menjadi ujian bagi para pemburu kaus kuning.
Dua pakar rute balap, Thomas Vergouwen dan editor rute bersepeda, telah mengumpulkan data terkait rute balap 2025 yang bocor melalui laporan media lokal, pemesanan hotel, hingga informasi pribadi. Hasilnya, mereka menciptakan daftar etape dan peta jalur yang diperkirakan.
Kendati kedua pakar tersebut melaporkan bahwa Pyrenees akan menjadi tuan rumah tiga etape, terdapat kebingungan mengenai urutan dan lokasi start-finish. Namun, sebuah laporan di surat kabar lokal La Dépêche tampaknya telah meluruskan masalah tersebut sebelum pengumuman resmi pada Selasa pagi di Paris.
Etape ke-12 pada Kamis, 17 Juli, diprediksi akan dimulai dari Auch, sebelah barat Toulouse, dan berakhir di Hautacam. Pendakian setinggi 13,4 km tersebut memiliki gradien rata-rata 7,7%. Hautacam telah enam kali menjadi bagian Tour de France, salah satu yang paling terkenal adalah pada tahun 1996, saat Bjarne Riis yang menggunakan EPO melaju kencang untuk meraih kaus kuning.
Etape ke-13 masih akan berada di Pyrenees, dengan kembalinya time trial gunung. Etape sepanjang 13 km ini diperkirakan akan menjadi sangat melelahkan karena menanjak dari kota Lembah Loudenvielle hingga landasan pacu bandara Peyragudes di stasiun ski di bawah Col de Peyresourde.
Time trial di Alpen pada tahun 2023 memang berbukit tetapi juga mencakup bagian turunan dan lembah. Etape kali ini diprediksi akan menjadi time trial gunung yang sesungguhnya, dengan para pembalap memilih sepeda balap ringan daripada sepeda time trial yang aerodinamis.
Etape ke-14 menjadi puncak kejutan di Pyrenees, yaitu pendakian ke Luchon Superbagnères. Etape ini kemungkinan akan dimulai dari Pau atau Lourdes dan mencakup beberapa tanjakan besar, seperti Port de Balès, yang berarti melewati Loudenvielle dan mendaki Col de Peyresourde sebelum tiba di pendakian 17,2 km ke garis finis di resor ski Luchon Superbagnères.
Pendakian ini pernah menjadi etape terkenal di Tour, di mana para pendaki murni seperti Imerio Massignan, Federico Bahamontes, dan Robert Millar berhasil menaklukkannya. Luchon Superbagnères tidak lagi digunakan sejak 1989, namun jembatan dan lift ski baru memudahkan penyelenggaraan logistik.
Setelah tiga etape mendaki gunung di Pyrenees, Tour de France 2025 akan bergerak ke timur melalui Carcassonne, Montpellier, dan Mont Ventoux. Balapan kemudian berlanjut ke Alpen dan diakhiri dengan tradisi di Paris di Champs Elysees.
Seluruh detail rute Tour de France 2025 akan diumumkan pada hari Selasa ini. Kembalinya Pyrenees ke dalam lintasan balap menjadi pertanda bahwa edisi ke-112 Tour de France akan menyuguhkan tontonan yang spektakuler dan mendebarkan.