Beranda Berita Krisis Penyelenggaraan Balap Sepeda: Perjuangan di Balik Layar

Krisis Penyelenggaraan Balap Sepeda: Perjuangan di Balik Layar

9
0

Penyelenggaraan balap sepeda, terutama yang berskala besar seperti Tour of Britain, ternyata bukanlah perkara mudah. Hal ini terungkap dari pengalaman seorang penggagas balap sepeda amatir yang mengalami kendala dalam penyelenggaraannya.

Tantangan Praktis

Memfasilitasi sebuah balap sepeda membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pengeluaran terbesar meliputi pengamanan polisi, penutupan jalan, penyediaan tenda, serta layanan pencatatan waktu. Namun, ironisnya, pendapatan yang diperoleh dari balap sepeda masih minim.

Penyebab utamanya adalah kesulitan untuk memungut biaya dari penonton karena jalur balapan biasanya berada di jalan umum. Hak siar televisi pun tidak menghasilkan pemasukan yang signifikan. Sementara itu, sponsor juga sulit didapat, sehingga terpaksa mengerek iuran peserta.

Beban Finansial yang Menekan

Akibat biaya operasional yang tinggi dan pendapatan yang terbatas, iuran peserta terus mengalami kenaikan. Situasi ini memberatkan para pembalap, terutama mereka yang tereliminasi di babak awal. Bahkan, ada ancaman denda jika pembalap terlambat membayar iuran.

Faktor Eksternal yang Tak Terduga

Selain kendala finansial, penyelenggaraan balap sepeda juga rentan terhadap faktor eksternal yang tak terduga. Pandemi COVID-19 dan kematian Ratu Elizabeth II menjadi bukti bahwa alam maupun peristiwa sosial dapat menggagalkan rencana dengan cepat.

Solusi yang Ditawarkan

Menghadapi krisis ini, salah satu solusi yang diusulkan adalah menerapkan sistem subsidi antarracing. Balap sepeda bersekala kecil dapat membantu mendanai balapan yang lebih besar. Namun, hal ini tetap menimbulkan pertanyaan bagi para peserta klub 10 yang berpotensi dibebani iuran hingga puluhan juta rupiah.

Kesimpulannya, penyelenggaraan balap sepeda merupakan tantangan kompleks yang membutuhkan perencanaan matang, pengelolaan anggaran yang cermat, dan dukungan dari berbagai pihak. Tanpa solusi yang komprehensif, masa depan balap sepeda di Indonesia akan tetap dihantui oleh ketidakpastian finansial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini