Lorena Wiebes, pebalap sepeda asal Belanda dari tim SD Worx-Protime, berhasil menorehkan prestasi baru dalam kariernya sebagai pembalap WorldTour. Setelah delapan musim penuh berkompetisi, Wiebes akhirnya meraih medali perdananya di kejuaraan dunia, yaitu medali perunggu di UCI Gravel World Championships yang baru saja digelar.
Meski lebih terbiasa dengan balapan jalan raya, Wiebes menunjukkan keterampilan dan kecepatannya di lintasan gravel. Keunggulannya dalam balapan klasik dan kemampuan finishing yang mumpuni membawanya pada kemenangan di Kejuaraan Gravel Eropa tahun lalu.
Dalam penampilan keduanya di Gravel Worlds, Wiebes kembali menunjukkan kualitasnya. Dalam balapan sepanjang 134 kilometer di medan campuran, termasuk tanjakan berbatu yang curam, Wiebes bersaing ketat dengan pebalap top lainnya. Bersama Marianne Vos dari Belanda dan Lotte Kopecky dari Belgia, Wiebes membentuk kelompok terdepan.
Setelah melewati setengah perjalanan, Wiebes mempertahankan posisinya di depan bersama Vos, Kopecky, dan Paladin dari Italia. Jalur sempit yang melewati pertanian dan hutan membatasi peluang untuk menyerang.
"Ada satu momen buruk ketika Lotte memimpin di tanjakan. Saya tertinggal, lalu mencoba mengejar lagi dengan Paladin, tetapi saya berada di antara kelompok. Saya kembali ke kelompok dengan Puck Pieterse, dan kami menjaga kecepatan agar mereka yang di belakang tidak mengejar," jelas Wiebes.
"Kami menjatuhkan beberapa pembalap dari kelompok kami, dan Puck menyerang di tanjakan berbatu terakhir. Saya merasa masih cukup baik, jadi saya mengikutinya dan mencoba," lanjutnya tentang usahanya untuk kembali ke kelompok depan.
Vos dan Kopecky terus melaju bersama untuk memperebutkan gelar juara. Sementara itu, Wiebes memenangkan sprint tiga pembalap untuk meraih medali ketiga, mengungguli Puck Pieterse dan Romy Kasper.
Wiebes mengaku tidak sempat melakukan uji coba lintasan balap di Leuven karena mengira rute balapnya akan mirip dengan Kejuaraan Eropa tahun lalu. Namun, ternyata rutenya sangat berbeda.
"Lap pertama menuju Leuven sangat berbeda. Saya tidak melakukan uji coba. Akhirnya, saya ingat bagian ini dari kejuaraan Eropa, tetapi banyak juga yang berbeda," katanya.
Meski demikian, Wiebes sukses menunjukkan performa terbaiknya dan meraih medali prestisius di Gravel Worlds. Keberhasilan ini semakin memperkuat resume kariernya yang sudah gemilang. Wiebes menyatakan kesukaannya pada balapan gravel dan tidak menutup kemungkinan untuk terus berpartisipasi dalam balapan jenis ini di masa mendatang.