Pada etape kedelapan Giro d’Italia menuju Prati di Tivo, Daniel Martínez harus mengakui keunggulan Tadej Pogačar. Martínez, yang memperkuat Bora-Hansgrohe, finis kedua di belakang sang juara bertahan.
Meski Martinez memiliki catatan bagus dalam sprint kelompok kecil, ia tak kuasa mengejar Pogačar yang memacu pedal dengan kecepatan penuh sejak awal. Pogačar pun meraih kemenangan etape ketiganya di Giro edisi ini.
"Saya ingin melawannya, tapi tak diragukan lagi dia jauh lebih unggul," kata Martinez usai balapan. "UAE mengendalikan seluruh balapan. Saya tahu [Rafal] Majka akan menaikkan tempo untuk Pogačar. Tadej mengendalikan kilometer terakhir dengan baik dan menyelesaikannya dengan mudah."
Martinez saat ini berada di peringkat kedua klasemen umum dengan selisih 2:40 dari Pogačar. Ia unggul 18 detik dari Geraint Thomas (Ineos).
Direktur olahraga Bora-Hansgrohe, Enrico Gasparotto, tidak menutup kemungkinan timnya merebut gelar juara. Ia berpegang pada kesuksesan tim meraih Giro 2022 bersama Jai Hindley meski tidak berangkat sebagai favorit.
"Kami datang dengan tujuan tampil baik di GC bersama Jai, Wilco [Kelderman], dan Emu [Buchmann]. Jadi kami tidak bisa berkata bahwa kami berangkat saat itu dengan tujuan menang bersama Jai," kata Gasparotto. "Tentu saja Tadej Pogačar adalah Tadej Pogačar, dia bukan kejutan. Tapi hal baiknya bagi kami adalah Dani tampil bagus."
Martinez sendiri memilih bersikap hati-hati. "Kami menjalani balapan selangkah demi selangkah," katanya. "Masih banyak etape Giro tersisa. Masih ada etape terberat di depan."
