Matteo Jorgenson, atlet muda berusia 24 tahun dari Amerika Serikat, kembali membuat gebrakan di dunia balap sepeda internasional. Setelah menjuarai Paris-Nice dan Dwars door Vlaanderen pada awal tahun ini, Jorgenson melanjutkan prestasinya dengan finis kedua di etape Ratu Critérium du Dauphiné.
Dalam etape ke-7 yang penuh tanjakan menantang, Jorgenson menunjukkan nyali luar biasa dengan mampu mengimbangi serangan Primož Roglič dari peloton yang menyusut. Berkat performanya yang impresif, Jorgenson naik satu peringkat ke posisi kedua secara keseluruhan, tertinggal 1:02 di belakang Roglič. Ia juga memimpin klasifikasi pembalap muda terbaik dengan keunggulan 56 detik dari Carlos Rodríguez.
Etape ke-7 yang brutal dengan total ketinggian 4.268 meter menjadi bukti ketahanan luar biasa Jorgenson. Ia tetap bertengger di rombongan depan ketika banyak pembalap lain kehabisan tenaga. Saat garis finis sudah terlihat, Roglič melancarkan serangan dan Jorgenson dengan sigap menempel ketat. Keduanya melintasi garis finis tiga detik di depan tiga pembalap lain yang memperebutkan tempat ketiga.
Meski secara teori medan pegunungan Dauphiné tidak menguntungkan Jorgenson, ia membuktikan sebaliknya dengan tiga kali finis di lima besar, termasuk posisi keempat pada etape time trial ke-3. Jorgenson mengaku terkejut dengan penampilannya sendiri. "Saya tidak menyangka akan mampu melewati akhir pekan yang berat ini," ujarnya.
Sebagai pembalap dengan bobot sedikit lebih berat, Jorgenson fokus pada teknik dasar untuk menaklukkan tanjakan terakhir. "Saya menjaga irama, memastikan biomekanik yang baik, tetap tenang, makan cukup, dan fokus pada hal-hal sederhana," jelasnya. "Jika satu hal terlupakan, hal itu bisa berakibat fatal di tanjakan terakhir."
Belakangan ini, nama Jorgenson santer disebut berpotensi menjadi rekan pemimpin tim Visma untuk Tour de France mendatang. Namun, Jorgenson lebih memilih fokus pada etape terakhir Dauphiné, yang juga menyuguhkan tanjakan berat dengan ketinggian 3.640 meter.
"Saya hanya ingin menghadapi satu hari demi satu. Dari apa yang saya dengar, Jonas [Vingegaard] dalam kondisi baik dan saya masih sangat yakin dia akan siap. Saya sangat ingin membalap untuknya dan tidak ingin terbebani tekanan," kata Jorgenson. "Tapi saya akan menghadapi setiap hari dengan tenang dan fokus pada Dauphiné terlebih dahulu. Setelah itu, kita bisa memikirkan Tour."