Mattia De Marchi, pembalap Italia yang dijuluki legenda The Traka, berhasil memecahkan kutukan Unbound Gravel setelah meraih podium kelima pada edisi 2023. Sebelumnya, De Marchi telah tiga kali berturut-turut menjuarai The Traka yang berjarak 360 km.
Namun, perjalanan De Marchi di Unbound Gravel tidaklah mulus. Pada dua penampilan pertamanya, ia hanya mampu finis di urutan ke-13 dan ke-41. Dalam pendekatan barunya, De Marchi menekankan pentingnya "keberuntungan" dan pengurangan stres.
"Keberuntungan adalah tidak mengalami masalah mekanis. Mungkin ini hari terbaik dalam hidup Anda, tetapi jika Anda tidak beruntung, mungkin tidak," ungkapnya. Adapun pengurangan stres, De Marchi merekomendasikan untuk mengenali batasan dan tidak larut dalam rasa takut.
De Marchi memacu sepeda Basso yang dilengkapi roda Fulcrum Sharq terbaru yang memberinya kepercayaan diri tambahan. Ia berhasil mempertajam catatan waktu di jalur 200 mil, mengikuti Lachlan Morton (EF Education-EasyPost) dan Chad Haga (PAS Racing) yang berduel sengit pada sprint dua pembalap.
De Marchi mengakui pentingnya persiapan selama seminggu sebelum balapan. Ia menghabiskan waktu di Emporia, Kansas, bersama tim Enough Cycling untuk beristirahat dan menimbun suplai. Ia juga menekankan asupan karbohidrat dalam bentuk pasta dan camilan untuk menjaga kondisi mental.
Persiapan matang dan sikap santai menjadi kunci sukses De Marchi di Unbound Gravel. Ia tidak lagi terobsesi mengejar kemenangan, tetapi menikmati setiap momen balapan. Musim panasnya akan diwarnai dengan serangkaian perlombaan gravel bergengsi, termasuk Italian Gravel Championships dan Memory Gravel.
Di usia 33 tahun, De Marchi telah menemukan passion-nya di dunia gravel. "Mimpi untuk berlaga di Giro d’Italia tidak akan pernah benar-benar hilang. Tetapi untuk saat ini, mimpi itu terparkir di sudut pikiran saya," katanya.
