Dunia bersepeda Prancis berduka atas kepergian Raphaël Géminiani, legenda bersepeda yang meninggal di usia 99 tahun. Kematian Géminiani menandai berakhirnya sebuah era dalam olahraga bersepeda Prancis.
Sebagai pendaki gunung terkemuka di era 1940-an dan 1950-an, Géminiani mencatatkan tujuh kemenangan etape di Tour de France dan finis kedua pada edisi 1951. Selain itu, ia juga menyabet tiga gelar Raja Gunung di Tour de France dan Giro d’Italia.
Sepanjang kariernya, Géminiani dikenal sebagai sosok yang flamboyan dan tempramental. Ia terlibat persaingan sengit dengan Jean Robic dan Louison Bobet. Kekesalannya terhadap manajer tim nasional Prancis Bidot bahkan membuatnya menamai seekor keledai "Marcel" sebagai bentuk protes.
Namun, di balik sifatnya yang temperamental, Géminiani juga merupakan seorang pembalap yang berprestasi. Ia menjadi satu-satunya orang yang berhasil finis di 10 besar ketiga Grand Tour (Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a España) dalam setahun yang sama.
Setelah pensiun sebagai pembalap, Géminiani sukses sebagai directeur sportif. Di bawah kepemimpinannya, trio Jacques Anquetil, Lucien Aimar, dan Luis Ocaña meraih lima gelar Tour de France, dua Vuelta a España, dan satu Giro d’Italia. Géminiani juga bekerja dengan legenda bersepeda lainnya seperti Rudi Altig, Jean Stablinski, Stephen Roche, dan Eddy Merckx.
Warisan Géminiani akan terus hidup dalam dunia bersepeda Prancis. Kemampuannya yang luar biasa di atas sepeda, karakternya yang unik, dan dedikasinya yang tak tergoyahkan akan selalu dikenang.