Beranda Berita Menilik Pahit Manisnya Mengelola Balap Sepeda, dari Skala Kecil hingga Tour of...

Menilik Pahit Manisnya Mengelola Balap Sepeda, dari Skala Kecil hingga Tour of Britain

29
0

Balap sepeda, olahraga yang identik dengan roda bundar dan kerangka tipis, memiliki sisi menarik di balik hingar bingarnya. Pengelolaan balapan, mulai dari skala kecil hingga acara bergengsi seperti Tour of Britain, ternyata menyimpan beragam kesulitan dan dilema.

Seorang mantan penyelenggara balap sepeda menceritakan pengalaman pribadinya yang unik, di mana acara yang seharusnya sederhana malah diwarnai oleh konflik antara penggemar balap dan keluarga yang berduka. Kejadian ini menunjukkan bahwa kendala tak terduga dapat muncul bahkan dalam penyelenggaraan yang berskala kecil.

Pengelolaan balapan berskala besar, seperti Tour of Britain, jauh lebih kompleks. Pembatalan acara tersebut menjadi bukti bahwa penyelenggaraan balap sepeda profesional menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal pendanaan dan dukungan.

Penyelenggara menghadapi tuntutan yang tinggi dari berbagai pihak, mulai dari peserta balap hingga masyarakat setempat. Anggaran yang besar harus dialokasikan untuk biaya keamanan, penutupan jalan, dan berbagai fasilitas pendukung. Namun, pendapatan dari balapan sangat terbatas karena penonton tidak dikenakan biaya dan hak siar televisi memberikan keuntungan yang minim.

Tidak mengherankan, sponsor menjadi incaran utama penyelenggara. Namun, mencari sponsor utama sangatlah sulit. Pemerintah daerah pun cenderung memprioritaskan kebutuhan sosial dibandingkan pendanaan balap sepeda. Akibatnya, biaya penyelenggaraan semakin membengkak, dan beban tersebut dipikul oleh para peserta melalui kenaikan biaya pendaftaran.

Ironisnya, hambatan semakin bertambah dengan faktor-faktor di luar kendali penyelenggara, seperti pandemi COVID-19 atau wafatnya Ratu Elizabeth II. Kejadian ini memperburuk situasi dan membuat penyelenggaraan balapan semakin sulit.

Di tengah kesulitan ini, solusi yang diusulkan oleh mantan penyelenggara tersebut adalah subsidi silang antar balapan. Balapan berskala kecil dapat membantu mendanai balapan berskala besar. Namun, hal ini berpotensi membebani peserta balapan di tingkat lokal dengan biaya pendaftaran yang tinggi.

Kesimpulannya, mengelola balap sepeda, baik berskala kecil maupun besar, bukanlah tugas yang mudah. Penyelenggara harus menghadapi dilema pendanaan, tuntutan yang tinggi, dan berbagai kendala tak terduga. Meski menghadapi pahit manis, pengelolaan balap sepeda tetap memiliki peran penting dalam memajukan olahraga ini dan memberikan hiburan bagi pecinta sepeda di seluruh dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini