Beranda Berita Michaela Thompson, Bintang Muda yang Bersinar di Balap Off-road

Michaela Thompson, Bintang Muda yang Bersinar di Balap Off-road

8
0

Michaela Thompson, seorang atlet muda berusia 22 tahun, telah membuat gebrakan di dunia balap off-road. Karirnya yang menjanjikan telah membawanya ke panggung bergengsi Life Time Grand Prix, menjadikannya salah satu pembalap termuda di antara kontestan elit.

Tahun lalu, Thompson meninggalkan jejak yang tak terlupakan di Grand Prix. Ia mengamankan posisi ke-10 dalam balapan yang didominasi oleh atlet-atlet berpengalaman. Debutnya itu semakin manis dengan penghasilan finansial, membuktikan kemampuannya bersaing dengan para veteran.

"Event paling berkesan tahun ini adalah Leadville 100. Itu adalah balapan yang saya targetkan sebagai ‘A’," ujar Thompson kepada Cyclingnews. "Saya bekerja keras dengan pelatih saya untuk menemukan motivasi saat berlatih. Hari itu, semuanya berjalan lebih baik dari yang saya bayangkan. Datang ke garis finis, melihat semua pesaing dan orang-orang tersayang, semuanya terasa sempurna."

Menginjak 2025, Thompson kembali diundang untuk berlaga di Life Time Grand Prix. Ia akan menjadi peserta termuda kedua yang tampil di ajang bergengsi ini. Penampilannya di tahun sebelumnya telah mengantarkannya langsung ke jajaran kontestan utama, tanpa melalui program development yang disediakan penyelenggara.

"Saya sangat bersyukur bisa balapan di level tinggi seperti ini," ungkap Thompson. "Saya banyak belajar tentang diri saya sebagai atlet dan pribadi. Saya tidak terlalu membandingkan diri dengan orang lain, karena itu akan menghambat perkembangan. Saya fokus pada apa yang terbaik untuk saya, baik secara mental maupun fisik."

Walaupun berprestasi di arena off-road, Thompson mengawali karirnya sebagai pembalap sepeda gunung. Ia bahkan pernah menyabet gelar juara short track di US Collegiate Mountain Bike Nationals selama dua musim berturut-turut. Tidak hanya itu, Thompson juga piawai di nomor jalan raya dan cyclocross.

Sebagai atlet yang baru lulus, Thompson memilih untuk berkarier sebagai pembalap privat di nomor gravel. Ia mendirikan program latihannya sendiri, menjalin koneksi dengan sponsor, dan mengelola manajemen tim secara independen.

"Saya sangat menghargai dukungan dari sponsor-sponsor saya, seperti Orange Seal, theFeed, dan Shimano," tutur Thompson. "Mereka akan terus mendukung saya di tahun 2025."

Untuk musim yang akan datang, Thompson berencana mengikuti beberapa seri Gravel Earth seperti The Rift di Islandia dan Oregon Trail Gravel Grinder. Filosofi balapnya sederhana: memberikan segalanya dan menerima hasil apa pun.

"Saya tidak mengejar angka," tegas Thompson. "Saya hanya ingin tampil maksimal, dengan kemampuan yang saya miliki. Jika saya sudah berjuang habis-habisan, saya akan puas dengan hasilnya."

Namun, persiapan Thompson menjelang musim 2025 sempat terhambat oleh cedera engkel yang ia alami. Ia mengalami robek ligamen tibiofibular pada kaki kirinya.

"Ini jelas sebuah kemunduran, tapi saya harus menerimanya dan menjalani hari demi hari," tulis Thompson di Instagram. "Saya seharusnya berangkat ke Spanyol hari ini, tapi mungkin ini terjadi karena suatu alasan."

Walaupun cedera, Thompson tetap optimis bisa kembali berlatih pada bulan Februari dan tampil di Sea Otter Gravel sebagai pembuka Life Time Grand Prix. Di sela-sela istirahatnya, ia mengisi waktu dengan belajar merenda dan mencoba resep-resep makanan baru.

"Salah satu tujuan saya di tahun 2025 adalah mengeksplorasi berbagai cita rasa dalam masakan," kata Thompson. "Saya juga berharap dapat segera pulih dari cedera dan kembali berlatih."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini