Tim sepeda putri Tashkent City Women’s baru-baru ini mengumumkan pembubarannya setelah tiga tahun berkiprah. Keputusan ini berujung pada pertanyaan tentang keberlanjutan dan dukungan pemerintah terhadap olahraga bersepeda di Uzbekistan.
Tim ini awalnya dibentuk oleh Federasi Sepeda Uzbekistan pada tahun 2020 dengan tujuan meloloskan atlet ke Olimpiade Paris 2024. Misi ini berhasil diraih, dengan Yanina Kuskova dan Olga Zabelinskaya lolos ke nomor balap jalan raya.
Namun, meski berhasil memenuhi target utama, tim tersebut menghadapi sejumlah tantangan yang menyebabkan pembubarannya. Salah satu alasan utamanya adalah minimnya infrastruktur bersepeda elit di Uzbekistan. Pelatih Gleb Groysman mengungkapkan bahwa tim tersebut tidak memiliki cukup pebalap, sepeda, dan staf profesional untuk bersaing di balapan level WorldTour.
Selain itu, federasi yang menaungi tim juga dinilai kurang memahami nilai olahraga bersepeda dan atlet. Kuskova, pebalap andalan Tashkent City, mengungkapkan rasa kekecewaannya karena ia tidak diberikan dukungan yang memadai untuk persiapan Kejuaraan Dunia.
"Saya sangat menyesal bahwa di Uzbekistan mereka tidak memahami nilai bersepeda dan atlet. Sungguh memalukan, tim kami telah berdiri selama tiga tahun dan itu adalah waktu yang luar biasa, tetapi sekarang semuanya berakhir," tulis Kuskova di Instagram.
Pembubaran Tashkent City Women’s tim menjadi pengingat penting tentang pentingnya dukungan pemerintah dan infrastruktur yang memadai bagi perkembangan olahraga. Tanpa dukungan tersebut, talenta berbakat dapat terabaikan dan negara akan kesulitan bersaing di panggung internasional.
Pemerintah Uzbekistan dan federasi olahraga terkait perlu mengevaluasi ulang kebijakan mereka untuk mendukung olahraga bersepeda dan menyediakan lingkungan yang kondusif bagi para atlet untuk berkembang. Masa depan olahraga bersepeda di negara ini bergantung pada langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Tim Tashkent City Women’s.
