Jakarta, Kompasiana – Platform streaming Netflix resmi mengumumkan penghentian produksi serial dokumenter "Tour de France: Unchained" setelah tiga musim. Keputusan ini diungkapkan oleh juru bicara Netflix dalam sebuah pernyataan kepada Cycling Weekly.
"Setelah tiga musim, kami secara alami mengakhiri siklus ini," kata juru bicara tersebut. "Kami sangat bangga dengan karya yang telah kami lakukan dan respons publik terhadap serial dokumenter ini, yang telah memungkinkan kami menawarkan perspektif baru tentang kompetisi legendaris ini."
Meski mendapat sambutan positif di luar negeri, serial ini rupanya gagal mencapai target penonton yang diharapkan di Prancis. Menurut laporan Le Parisien, Netflix bermaksud meningkatkan jumlah pelanggan di Prancis melalui serial ini, tetapi kenyataan berkata lain.
Pembatalan "Tour de France: Unchained" menyusul langkah serupa yang diambil Netflix terhadap serial rugbi "Six Nations: Full Contact" dua bulan sebelumnya. Kini, Netflix dikabarkan tengah mengalihkan fokusnya ke siaran langsung acara olahraga.
Dalam beberapa bulan terakhir, Netflix telah menginvestasikan dana besar untuk mendapatkan hak siar berbagai acara olahraga, seperti tinju, pertandingan NFL, WWE, dan Piala Dunia sepak bola wanita di Amerika Serikat.
"Tour de France: Unchained" merupakan produksi bersama antara Quadbox dan Box to Box Films, perusahaan yang juga memproduksi serial "F1: Drive to Survive". Musim ketiga serial ini, yang mengikuti ajang Tour de France pada tahun 2024, belum memiliki tanggal rilis resmi.
Keputusan Netflix untuk mengakhiri "Tour de France: Unchained" sekaligus membuka peluang bagi perusahaan untuk mengeksplorasi wilayah baru dalam dunia olahraga. "Netflix France akan terus menjajaki wilayah baru dalam dunia olahraga," kata juru bicara Netflix. "Kami memiliki beberapa proyek menarik dalam pengembangan yang akan memungkinkan kami untuk menceritakan kisah unik di cabang olahraga lain, seperti ‘Le bus: Les Bleus en grève’, yang akan mengupas mogoknya tim sepak bola Prancis selama Piala Dunia 2010 di Knysna, Afrika Selatan."
