Pembalap sepeda asal Swiss, Mathias Flückiger, akhirnya terbebas dari segala tuduhan pelanggaran anti-doping yang pernah dijatuhkan kepadanya pada tahun 2022.
Kasus ini berawal dari hasil tes doping Flückiger pada 5 Juni 2022, yang menunjukkan adanya kandungan zeranol. Zat tersebut merupakan steroid anabolik yang dilarang oleh World Anti-Doping Agency (WADA), namun tidak diperuntukkan bagi manusia melainkan sebagai obat pertumbuhan untuk ternak.
Setelah hasil tersebut, Flückiger langsung diskors sementara, sehingga ia tidak dapat berpartisipasi dalam Kejuaraan Eropa dan Dunia, serta putaran final Piala Dunia pada tahun 2022. Namun, empat bulan kemudian, Komite Olimpiade Swiss mencabut larangan tersebut, dengan menyatakan bahwa temuan zeranol dalam sampel Flückiger seharusnya diklasifikasikan sebagai "atipikal" daripada positif.
Menurut komite, jumlah zeranol dalam sampel Flückiger berada di bawah ambang batas deteksi dan seharusnya tidak memicu skorsing sementara. "Ini adalah keberhasilan yang krusial menuju keadilan dan kebenaran," ungkap Flückiger di akun Instagram-nya setelah skorsing tersebut dicabut.
Flückiger berhasil meyakinkan otoritas anti-doping Swiss bahwa hasil tes dopingnya dapat dikaitkan dengan kontaminasi makanan melalui analisis rambut dan profil steroid normal dalam Paspor Biologis Atlet (ABP) miliknya. Tes doping yang dilakukan enam hari sebelum dan lima hari setelah tes positif juga tidak menunjukkan adanya jejak obat tersebut.
Meski demikian, pemain berusia 35 tahun itu baru sepenuhnya dibebaskan dari segala tuduhan pelanggaran anti-doping pada hari Jumat lalu. Keputusan ini membuka jalan bagi Flückiger untuk kembali ke Olimpiade, setelah meraih medali perak di Tokyo pada tahun 2021.
Baik Flückiger maupun Tom Pidcock, peraih medali emas Olimpiade Tokyo, akan bertanding di Piala Dunia di Nove Mesto akhir pekan ini.