Alec Briggs, pebalap kriterium terkuat dan tersukses di Inggris, membuka hati tentang perjalanan kariernya yang penuh lika-liku. Dimulai sebagai seorang anak kecil yang tergila-gila dengan motocross, kecintaannya pada sepeda motor justru membawanya pada jalan yang berbeda: balap sepeda.
Sejak kecil, Briggs mengidolakan pebalap sepeda gunung menuruni bukit Steve Peat. Hasratnya akan adrenalin motocross tersalurkan melalui aksi-aksi heroik para pebalap sepeda di lapangan. Terinspirasi oleh ajang Red Hook Crit yang dianalogikan sebagai "MotoGP di atas sepeda," Briggs menemukan gairah baru dalam bersepeda.
Pada tahun 2018, Briggs mendirikan timnya sendiri, Tekkerz, untuk memberikan kesempatan bagi para pebalap muda berbakat mengembangkan karier mereka. Tekadnya berasal dari pengalaman pahitnya yang gagal masuk tim talenta British Cycling saat masih muda.
"Saya ingin menciptakan jalur alternatif bagi mereka yang mungkin tidak cocok dengan jalur tradisional," ungkap Briggs.
Meski belum mencapai titik puncak kariernya, Briggs bersyukur bisa mewujudkan impian masa kecilnya, yaitu hidup dari bersepeda. Berbekal pengalaman dan nilai-nilai yang dianutnya, ia bertekad untuk terus berkembang dan menginspirasi para pebalap muda di Inggris.
Briggs mengaku masih menyimpan aspirasi untuk menjadi pebalap motor suatu hari nanti. Namun, ia sadar bahwa jalan itu tidak mudah karena faktor biaya yang sangat tinggi.
"Saya mungkin akan berakhir melakukan hal konyol, seperti menjadi pemain game online," ujarnya sambil bercanda.
Namun, bagi Briggs, tidak ada yang bisa menandingi kepuasan yang ia peroleh dari kemenangan di atas sepeda. "Menjadi pebalap sepeda profesional sembari mewujudkan impian masa kecil saya, itu adalah hal yang luar biasa," tandasnya.