Tom Pidcock, pesepeda Inggris yang pernah menjadi andalan tim Ineos Grenadiers, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontraknya lebih awal dan bergabung dengan ProTeam Q36.5. CEO Ineos Grenadiers, John Allert, mengungkapkan bahwa keputusan itu didasari oleh masalah "kompatibilitas" antara Pidcock dan tim.
"Kami berpisah secara baik-baik dengan Tom. Kami sangat menghormatinya. Tom adalah talenta luar biasa, saya sudah mengatakannya berkali-kali. Saya secara pribadi pergi dengan hubungan yang sangat baik dengan Tom dan kami mendoakan yang terbaik untuknya," kata Allert.
Pidcock, yang sempat menjadi juara MTB Olimpiade dua kali, sebenarnya masih terikat kontrak dengan Ineos hingga 2027. Namun, kegagalan memenuhi ekspektasi sebagai pesepeda GC membuat hubungannya dengan tim memburuk sepanjang 2024.
Merasa tidak lagi cocok, Pidcock pun mencari peluang baru. Ia akhirnya menemukan pelabuhan baru di ProTeam Q36.5, yang dianggapnya lebih sesuai dengan ambisinya.
"Saya pikir sesederhana kata kompatibilitas. Tidak ada jaminan dalam hidup, bisnis, olahraga, atau kehidupan pribadi, bahwa orang akan selalu cocok. Saya pikir Tom dan tim mungkin menyadari hal itu, dan itulah mengapa dia meninggalkan tim," jelas Allert.
"Dia telah menemukan tim hebat yang akan memberinya kesempatan yang dia inginkan, yang penting baginya, dan semoga sukses untuknya."
Kepergian Pidcock membuat Ineos harus mencari sosok pengganti untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Carlos RodrÃguez, Egan Bernal, Filippo Ganna, Geraint Thomas, dan Josh Tarling diharapkan menjadi tulang punggung tim pada 2025.