Dalam sebuah perayaan ulang tahun yang meriah, legenda bersepeda Bernard Hinault melontarkan prediksi mengejutkan. Hinault, peraih lima gelar juara Tour de France, meyakini bahwa Tadej Pogačar memiliki potensi untuk memecahkan rekor kemenangan terbanyak dalam ajang balap paling prestisius ini.
"Pogačar bisa saja menjadi yang pertama memenangkan enam kali Tour de France, bahkan dia mampu meningkatkan rekor tertinggi saat ini," ujar Hinault dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.
Hinault juga menobatkan Pogačar sebagai kandidat kuat peraih gelar di tiga Grand Tours dalam satu tahun, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, di balik optimismenya terhadap Pogačar, Hinault menyayangkan absennya pembalap Prancis yang mampu bersaing di Tour de France. "Saya belum melihat ada pembalap Prancis yang mampu memenangkan Tour," ungkapnya.
Ia bahkan menilai, Pogačar akan sulit dihentikan jika tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau penyakit. "Siapakah yang bisa menghentikannya?" tanya Hinault retoris.
Pada perayaan ulang tahunnya yang ke-70, Hinault mengundang 130 tamu di kampung halamannya di Brittany, termasuk mantan juara Tour de France seperti Joop Zoetemelk dan Bernard Thévenet. Eddy Merckx, yang akan menginjak usia 80 tahun tahun depan, juga diundang namun berhalangan hadir.
Di sela-sela perayaan, Hinault mengungkapkan bahwa ia kini menggunakan sepeda listrik untuk latihannya. Meski demikian, ia mengaku masih mengikuti perkembangan balap terkini.
Saat ditanya tentang persamaan antara era balap sepeda modern, era Eddy Merckx, dan eranya sendiri, Hinault berargumen, "Sama seperti kami, para pembalap level atas saat ini tidak banyak berpikir. Mereka memulai dan mengakhiri musim dengan gemilang."
Hinault meyakini, Pogačar memiliki potensi untuk melampaui pencapaiannya dan Merckx. "Jika tidak ada kendala, dia akan melakukannya tanpa masalah. Apa yang sudah dia capai berbicara sendiri," tuturnya.
"Yang paling mengesankan bagi saya adalah dia sudah memenangkan tiga kali Tour pada usia 26 tahun. Dan ketika dia kalah, dia selalu finis kedua. Bukan tidak mungkin dia bisa mencapai setidaknya enam kemenangan [di Tour]," tambah Hinault.
Sebagai pembalap terakhir asal Prancis yang memenangkan Tour pada 1985, Hinault menyayangkan tidak adanya penerus yang setara dengannya. "Mungkin ‘penerus’ saya sudah lahir sekarang, tetapi dia belum mengendarai sepeda," katanya.
Saat ditanya apakah dirinya masih menganggap dirinya sebagai legenda bersepeda, Hinault menjawab dengan pertanyaan, "Apakah saya benar-benar termasuk dalam legenda?"
"Saya adalah [legenda] pada era saya, seperti juga Merckx. Setiap periode sejarah balap sepeda memiliki tokoh referensi – Coppi, Bartali, Anquetil, Bobet sebelum saya, lalu setelah saya ada Indurain. Setiap orang memiliki tempatnya, pada waktu tertentu," jelasnya.
Meski yakin Pogačar akan melampaui rekornya dan Merckx, Hinault mengaku tidak punya keinginan untuk mengejar rekor enam gelar Tour de France. "Tidak, karena jika saya ingin memecahkan rekor, saya akan terus balapan. Dan itulah yang tidak saya lakukan," pungkasnya.