Pembalap sepeda Tadej Pogačar menghebohkan Giro d’Italia dengan mengenakan celana pendek berwarna ungu yang tidak sesuai dengan peraturan Uni Sepeda Internasional (UCI). Kontroversi ini berawal dari kostum balap yang disediakan oleh sponsor Castelli, yang menampilkan desain dua warna pada celana pendek dan jersey.
UCI memperingatkan Pogačar dengan risiko didiskualifikasi jika dia melanggar peraturan. Namun, UCI kemudian membantah bahwa pembalap Slovenia itu berisiko didiskualifikasi dan menyebut masalah itu sebagai "bukan masalah".
Meski begitu, UCI belum memberikan klarifikasi resmi mengenai apakah Pogačar dapat mengenakan celana pendek dua warna. Sementara itu, pembalap dari tim Lidl-Trek, Jonathan Milan, justru diizinkan mengenakan kostum dua warna.
Permasalahan ini dipicu oleh kesepakatan antara penyelenggara RCS Sport dan Castelli untuk menyediakan kostum dua warna bagi empat pemimpin klasifikasi pada Giro d’Italia 2024. RCS Sport memilih warna ungu untuk menghormati klub sepakbola Torino.
Namun, UCI keberatan dengan kombinasi pink dan ungu tersebut. Pogačar pun memilih untuk tidak mengambil risiko dan mengenakan celana pendek hitam yang terpisah dengan jersey pink pada hari Selasa.
Pada hari Rabu, Pogačar mengenakan kostum serba pink, mengundang perbandingan dengan tokoh kartun Pink Panther. Polemik ini memancing tawa di media sosial, tetapi menjadi serius menjelang etape time trial penting pada hari Jumat.
Jika Pogačar masih memimpin Giro d’Italia, dia diwajibkan mengenakan kostum yang disediakan oleh RCS Sport dan Castelli, meskipun kostum tersebut tidak sesuai dengan kostum buatan timnya yang lebih pas.
Pogačar, UAE Team Emirates, RCS Sport, dan Castelli menunggu keputusan akhir dari UCI mengenai peraturan pakaian untuk etape time trial. Ada kemungkinan UCI akan mengalah dan mengizinkan penggunaan kostum dua warna pink.