Juara Giro d’Italia 2023, Primož Roglič, saat ini tengah mempersiapkan diri dengan matang untuk Tour de France mendatang. Ia telah melupakan cedera yang dialaminya saat berlaga di Itzulia Basque Country.
Roglič menjadi salah satu dari sejumlah pembalap top yang terlibat dalam kecelakaan parah pada etape keempat Itzulia Basque Country pada awal April. Meskipun tidak mengalami patah tulang, Roglič terpaksa mengundurkan diri karena cedera lutut dan absen pada Ardennes Classics.
Namun, kepala direktur olahraga Bora-Hansgrohe, Rolf Aldag, mengatakan bahwa Roglič saat ini melanjutkan program latihan penuhnya untuk bulan Juli. Ia akan melakukan peninjauan kembali terhadap etape Pyrenees Tour dan mempersiapkan kamp pelatihan sebelum berpartisipasi dalam Criterium du Dauphine.
"Saya tidak tahu apakah Primož menonton Giro atau tidak," kata Aldag. "Tetapi saya akan segera melihatnya untuk peninjauan Pyrenees lagi dan kemudian kami akan pergi ke ketinggian. Kemudian kami akan pergi bersama ke Dauphine."
"Jadi Primož harus menerima kenyataan bahwa dia akan melihat saya lebih sering dalam dua bulan ke depan daripada istri dan keluarganya," kata Aldag sambil tertawa. "Tetapi semuanya tampak sangat positif. Dia kehilangan waktu [persiapan] [karena kecelakaan], kami akan senang memenangkan Itzulia Pais Vasco GC dengannya, itu juga jelas. Tetapi sekarang, saya pikir dia melakukannya dengan sangat baik."
Roglič baru menjalani 11 hari balapan penuh bersama tim barunya, Bora-Hansgrohe, setelah beralih dari Jumbo-Visma pada awal tahun. Paris-Nice pada bulan Maret menjadi balapan pertamanya musim ini, diikuti oleh Itzulia Basque Country.
"Hasil itu tidak ada, tetapi jelas kami setidaknya memiliki Paris-Nice, yang tidak berjalan sesuai rencana, tetapi kami memiliki beberapa tanda yang sangat positif," kata Aldag.
"Kami tahu integrasi membutuhkan waktu setelah delapan tahun di skuad yang sama" [Jumbo-Visma], "yang merupakan tim yang sangat terorganisir dan terstruktur dan akan ada beberapa hambatan. Tetapi Pais Vasco adalah tanda dia bergerak ke arah yang benar, dan sekarang kami hanya mengambil keputusan itu, mengejarnya, dan melanjutkan cerita itu."
Cerita tersebut selalu menjadikan Tour de France sebagai titik fokus. Setelah memenangkan Giro d’Italia tahun lalu, Roglič melewatkan balapan di mana rekan setimnya saat itu, Vingegaard, meraih kemenangan keseluruhan kedua berturut-turut. Namun, dengan tim barunya ini, Roglič berkesempatan untuk mengincar Grand Tour di mana ia belum pernah meraih kemenangan secara keseluruhan.
"Kami tidak benar-benar takut dengan start Tour, hasil Tour, atau apa pun," kata Aldag.
Aldag mengonfirmasi bahwa tidak ada konsekuensi yang berkepanjangan bagi Roglič dari kecelakaan Itzulia. "Latihannya menghasilkan angka yang benar-benar bagus. Jadi bukan hanya apa yang dia katakan tentang bagaimana perasaannya, kami memiliki angka yang objektif dan dia melakukannya dengan cukup baik."
Sementara itu, untuk Grand Tour yang sedang berlangsung dan tim yang berlaga di Giro d’Italia, Bora-Hansgrohe akan mengandalkan Danny van Poppel untuk sprint massal, dengan rekan setimnya Dani Martinez, yang finis kedua pada etape di Oropa dan berada di posisi ketiga GC, mengincar posisi lima besar secara keseluruhan di Roma, kata Aldag.
"Itu realistis untuk direncanakan. Anda selalu berharap lebih baik, tetapi secara realistis memenangkan Giro dengan Pogačar di sini mungkin termasuk dalam kategori mimpi dan harapan, mungkin kombinasi keduanya."
"Tetapi selain [Tadej] Pogačar ada banyak ruang untuk bermanuver, dan pasti kami akan melakukannya dengannya. Melindunginya, mencari ruang, dan mengambil peluang, dan bakatnya semoga memungkinkan kami finis di antara [peringkat GC] dua dan lima."
Kembali ke Roglič, ia akan kembali beraksi di Tour de France, di mana tim kemungkinan akan meningkatkan rencana pertempuran GC mereka untuk musim panas di balap sepeda terbesar dari semuanya. Namun untuk saat ini, Martinez bertugas membawa obor bagi Bora-Hansgrohe dalam balapan yang dimenangkan secara keseluruhan oleh tim Jerman itu pada tahun 2022 bersama Jai Hindley.
