Madrid, Spanyol – Primož Roglič kembali menapaki podium kemenangan Vuelta a España di Plaza de Cibeles, Madrid, pada Minggu (11/9). Kemenangan ini menandai pencapaian keempatnya dalam balapan sepeda Grand Tour tersebut, menyamai rekor yang pernah diraih oleh Chris Froome.
Walau telah unggul jauh dari Ben O’Connor (Decathlon AG2R La Mondiale), Roglič tidak mengendurkan upayanya. Ia finis kedua dalam etape waktu terakhir sepanjang 24,6 km, memperlebar keunggulannya menjadi 2:36 atas O’Connor.
Namun, kemenangan Roglič kali ini tidak semulus yang terlihat. Setelah upacara podium, ia mengungkapkan bahwa dirinya juga terjangkit penyakit yang menyerang banyak rekan setimnya di Red Bull-Bora-Hansgrohe pada akhir pekan.
"Saya sudah pergi ke toilet 20 kali hari ini," kata Roglič kepada wartawan. "Tapi saya sudah terlalu unggul, saya harus menyelesaikannya. Itulah yang terjadi. Pasti ada tantangan bagi kami semua untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi, tapi itu urusan nanti. Sekarang waktunya menikmati kemenangan ini."
Penyakit tersebut telah menerpa sejumlah pembalap Red Bull-Bora-Hansgrohe di etape 20 ke Picón Blanco, termasuk Daniel Martínez dan Patrick Gamper yang terpaksa mengundurkan diri. Sementara Nico Denz finis di luar batas waktu dan Aleksandr Vlasov secara mengejutkan tertinggal di awal etape.
Meski demikian, Roglič tampak tidak terpengaruh pada etape gunung terakhir Vuelta. Ia dengan nyaman mengikuti para saingannya di podium dan hampir memastikan kemenangan keseluruhannya di Madrid.
Namun, situasinya berubah pada hari Minggu. Roglič meremehkan penyakitnya yang baru muncul dalam etape waktu terakhir, finis 30 detik di belakang pemenang Stefan Küng (Groupama-FDJ).
Seperti Roglič, Florian Lipowitz juga tidak menunjukkan gejala penyakit pada etape 20. Pembalap Jerman itu bersama Roger Adria memainkan peran penting dalam mendukung pemakai kaus merah pada tanjakan terakhir hari itu. Setelah menyelesaikan Vuelta di Madrid, Lipowitz mengonfirmasi bahwa ia juga jatuh sakit pada Sabtu malam.
"Saya mengalami masalah perut tadi malam dan tidak bisa tidur jadi saya lelah hari ini," kata Lipowitz. "Saya mengalami hal yang sama [seperti rekan setim saya], saya sangat lelah pagi ini."
Wabah penyakit di Red Bull-Bora-Hansgrohe terjadi sehari setelah tim tersebut mendominasi lapangan di Alto de Moncalvillo, dengan Roglič melesat dari para pesaingnya ditemani Vlasov dan Martinez sebelum menyabet kemenangan etape dan kaus merah.
"Normal jika ada pasang surut: kita manusia," kata Roglič saat senja menyelimuti Madrid pada Minggu malam. "Yang terpenting adalah selalu fokus pada tugas yang ada, itu satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan."