Bagi Anda yang gemar adu kecepatan di dunia maya, mengakui status sebagai "idiot" mungkin terdengar kontroversial. Namun, bagi penulis artikel ini, tindakan nakal dan pengacau di lintasan balap online justru menjadi strategi jitu.
Tak perlu menyamar dengan bobot 25 kilogram atau tinggi satu meter, penulis hanya mengandalkan sikap menyebalkan. Bukan demi kemenangan, melainkan sebagai bentuk latihan, penulis sengaja melemparkan serangan mendadak pada momen konyol. Hasilnya, ia sering tertinggal di tanjakan besar, tetapi tidak sendirian, karena beberapa pembalap lain juga tertipu oleh aksi cerobohnya.
Taktik paling menjengkelkan adalah melancarkan serangan, membuat jarak, lalu kembali ke rombongan hanya untuk mengulang aksi yang sama beberapa kilometer kemudian. Pembalap yang mengejar demi meraih kemenangan terpisah jauh di depan dan berakhir sendirian. Seperti "vampir" dalam balap klub, penulis menyebarkan kekacauan secara global berkat internet.
Meskipun terlihat bodoh, penulis membedakan antara "balapan buruk" dan "balapan idiot". Balapan buruk adalah saat seseorang berupaya maksimal, tetapi hasilnya buruk. Sedangkan balapan idiot adalah saat seseorang memiliki agenda berbeda dari yang lain.
Tak hanya di dunia maya, taktik idiot juga hadir di dunia nyata. Teman penulis, Bernard, mengadopsi strategi Sun Tzu dalam "The Art of War". Ia percaya bahwa taktik terbaik bukanlah yang jelas mengarah pada kemenangan, tetapi yang paling tidak diinginkan lawan. Tentu saja, strategi ini sering membuatnya kalah oleh pembalap yang memilih opsi yang lebih masuk akal.
Namun, kehebatan berbalap idiot juga pernah ditunjukkan oleh pembalap top. Dalam sebuah balap kriterium, Sir Bradley Wiggins kerap melakukan serangan rutin setiap lima menit. Ia unggul, lalu mengalah. Penulis yang menyadari pola ini memanfaatkannya dan berhasil mengalahkannya dengan mengikuti serangannya.
Menurut penulis, meskipun berbalap seperti idiot, ia menyebut dirinya sebagai "idiot tingkat tinggi". Ia tidak ragu menceritakan kemenangannya melawan Wiggins, meskipun itu berkat bantuan sang legenda. Ia pun tak pernah menyebut Wiggins idiot, karena bagaimanapun, ia membantu penulis meraih kemenangan yang diinginkannya.
Jadi, bagi para pembalap daring, strategi "idiot" bisa menjadi senjata ampuh jika digunakan dengan cerdas. Asalkan tidak merugikan orang lain, mengacaukan balapan dapat menjadi latihan yang efektif dan bahkan membuat Anda menjadi "raja jalanan virtual".