KOMPASIANA, Australia – Hanya satu pebalap yang berhasil mengenakan jersey King of the Mountain (KOM) pada Santos Tour Down Under 2025, dan pebalap tersebut, Fergus Browning (ARA Australia), berharap pencapaian ini dapat mengubah karirnya.
Keberhasilan dan sorotan yang diberikan oleh klasifikasi ini sangat penting bagi pebalap asal Melbourne tersebut. Pada tahun 2024, ia berhasil meraih gelar juara balap jalanan Australia dan memenangkan satu etape di Tour de l’Ain, namun tetap saja tidak mendapatkan tim di Eropa pada 2025.
Apakah waktunya di Australia Selatan pada Tour Down Under ini bisa menjadi titik balik? Meskipun hal itu masih belum ditentukan, pebalap berusia 21 tahun ini tidak akan menyesal.
Pada hari pertama, Browning bersama rekan setimnya di tim nasional, Zac Marriage, berhasil mendulang poin terbanyak di ketiga KOM. Pada hari kedua, ia memperoleh dua dari tiga poin, dan pada hari ketiga ia kembali melakukannya.
KOM pertama di Ashton pada tahap GC yang penting adalah sesuatu yang mudah, tetapi KOM kedua pada jarak 106,7 km berbeda ceritanya.
Browning berada di depan bersama Connor Swift (Ineos Grenadiers) pada awalnya, tetapi ketika Swift duduk dan memutuskan untuk kembali ke kelompok besar, Browning harus membuat keputusan. Tidak hanya KOM berikutnya menjadi target yang jauh, tetapi ini juga merupakan etape yang sulit dan dipenuhi rintangan di mana GC ditetapkan untuk pertarungan pertamanya di tanjakan Knotts Hill yang baru diperkenalkan.
"Kami sudah mendiskusikan kepulangannya," ujar Martin Barras, direktur olahraga ARA Australia, kepada Cyclingnews di akhir balapan.
"Aku memintanya untuk menunggu di luar sana selama lima menit lagi untuk melihat bagaimana situasinya, dan akhirnya ia memutuskan, ‘Ya sudahlah. Aku akan pergi’."
Bukan keputusan kecil dengan kelompok WorldTour di belakangnya dan targetnya masih sekitar 90 km lagi.
Untungnya, keputusan untuk tetap berada di luar sana dan sedikit mengendurkan kecepatan agar lebih mudah bergabung dengan kelompok, membuat Geoffrey Bouchard (Decathlon AG2R La Mondiale) bergabung dan membantunya mencapai tanjakan.
"Cara ia bertahan untuk bisa memenangkan King of the Mountain kedua menunjukkan besarnya kemajuan yang telah ia buat dengan pemahamannya tentang balapan," jelas Barras.
"Dari hari pertama di mana ia melaju terlalu kencang, terlalu dini, dan memicu reaksi yang lebih besar – membuat tugas mereka untuk tetap di luar sana semakin sulit – hingga hari ketiga di mana ia telah belajar mengendalikan diri, menyimpan sesuatu sebagai cadangan, dan mengantisipasi serbuan juga."
Kelompok besar mungkin melaju kencang saat mereka mencapai tanjakan krusial itu, tetapi Browning, salah satu talenta muda yang dibimbing oleh Damian Howson dalam tim nasional, sekali lagi mengamankan poinnya.
"Bagiku, mungkin itu adalah momen terpenting tur bagi tim, karena setelah itu, meskipun secara matematis masih mungkin untuk tidak memenangkannya, kami tahu kami telah mendapatkan satu jersey dan itu dilakukan dengan usaha yang spektakuler."
Browning belum menyerah pada impiannya untuk balapan di Eropa setelah penutupan tim balap jalan Trinity Racing pada tahun 2024. Ia tidak menyerah dalam mengejar poin di etape ketiga itu, tetapi ada yang lebih dari sekadar tekad yang bermain.
Browning telah menargetkan kejuaraan nasional pada tahun 2024 dan berhasil meraih kemenangan balap jalan U23 meskipun ditabrak mobil sehari sebelumnya. Untuk tahun 2025, ia menargetkan Tour Down Under.
"Aku pasti melakukan latihan blok yang besar dalam cuaca panas, di Bright, dan juga hanya berlatih untuk jenis usaha ini dengan pelatihku secara khusus. Dan menurutku itu benar-benar sangat berhasil," kata Browning, yang menyelesaikan Tour Down Under pada hari Minggu dengan lebih dari dua kali lipat poin dari pesaing terdekatnya di KOM.
Itu adalah sebuah penampilan yang membuat tim-tim potensial berdiri dan memperhatikan.
"Ya, tentu saja, aku mendapatkan beberapa minat, dan menurutku ini adalah minggu yang luar biasa," kata Browning.
"Eksposur yang kudapatkan hanya itu yang kubutuhkan… Aku sangat menantikan apa yang akan datang."
