Tahun ini, Tadej Pogačar kembali menggebrak dunia balap sepeda dengan ambisi mempertahankan gelar Tour de France dan merebut mahkota Vuelta a España. Sang Juara Dunia asal Slovenia itu mengungkap rencana musimnya dalam wawancara baru-baru ini.
Bagi Pogačar, mempertahankan jersey kuning di Tour de France adalah prioritas utama, sebagaimana ia tegaskan dalam video series "In the Barbershop" yang disiarkan Wielerflits. Namun, ia juga bertekad untuk mempertahankan gelar Juara Dunia di Rwanda pada bulan September.
"Saya pikir Tour selalu menjadi tantangan terbesar," ujar Pogačar. "Mempertahankan Kejuaraan Dunia juga merupakan keinginan besar saya."
Meski bersemangat besar, Pogačar mengaku belum sempat mengunjungi lintasan balap di Kigali untuk peninjauan jalur. Ia ragu akan mampu melakukannya sebelum balapan karena padatnya jadwal dan urusan pribadi.
Mengenai pilihan Vuelta dan Giro, Pogačar mengambil pendekatan yang lebih hati-hati. "Kami akan melihat kondisi saya pada balapan klasik, juga berat badan dan perasaan keseluruhan sebelum menentukan grand tour mana yang akan saya ikuti," tuturnya.
"Tahun ini saya mengambilnya sedikit lebih santai. Tentu saja, saya ingin kembali ke Tour, tetapi selain itu, saya cukup terbuka untuk apa saja."
Namun, rekan setim Pogačar, Marc Soler, lebih blak-blakan mengungkapkan niat tim untuk membidik double Tour-Vuelta. Dalam podcast El Pinganillo bersama jurnalis Spanyol Javier Ares, Soler menyatakan, "Jujur saja, memenangkan Tour lagi dengan Tadej dan memenangkan La Vuelta dengan Tadej."
Soler menjelaskan rencana balapnya yang ekstensif untuk tahun ini, dengan menjadwalkan sekitar 85 hari balapan. Ia percaya bahwa dengan berkompetisi secara intens, ia dapat terus meningkatkan performanya.
Pogačar akan memulai musimnya pada UAE Tour minggu depan dan diperkirakan akan mengonfirmasi niatnya untuk mengikuti Vuelta a España sebelum balapan dimulai. Dengan ambisi dan persiapan yang intens, Pogačar bertekad untuk mengukir sejarah baru dalam dunia balap sepeda pada 2023.