Perselisihan hukum yang menggemparkan antara Wout van Aert dan mantan timnya, Vérandas Willems, telah berakhir pada hari Senin. Namun, kasus ini masih menyisakan implikasi bagi Visma-Lease A Bike, tim WorldTour Van Aert saat ini.
Manajer Vérandas Willems, Nick Nuyens, menuntut tindakan disipliner dari UCI dan kompensasi tambahan dari Visma atas peran mereka dalam masalah ini. Sengketa berawal dari pemutusan kontrak Van Aert dengan Vérandas Willems pada 2018 untuk bergabung dengan Visma.
Pengadilan ketenagakerjaan Belgia kemudian memutuskan Van Aert harus membayar kompensasi sebesar €662.000 atas tindakannya, angka yang dikuatkan oleh pengadilan tertinggi negara tersebut. Nuyens awalnya menuntut ganti rugi sebesar €1,1 juta, dengan alasan Van Aert melanggar kontrak di tengah rumor penggabungan Vérandas Willems dengan Roompot.
Setelah putusan awal melawan Van Aert, Nuyens meminta UCI untuk menindak agen Van Aert dan Visma, mengutip peraturan UCI yang menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat harus membayar kompensasi.
Pengacara Nuyens, Rudi Desmet, mengklaim bahwa Visma wajib membayar. "Menurut peraturan UCI, jumlahnya sama dengan pesangon yang ditetapkan pengadilan ketenagakerjaan kepada Van Aert," tuturnya.
Sementara itu, pengacara Van Aert, Walter Van Steenbrugge, menyebut langkah Nuyens "khas Nuyens." Ia menilai tindakan itu bertujuan untuk menggoyahkan Van Aert dan timnya.
Visma-Lease A Bike sendiri tidak memberikan komentar terkait hal ini. Kasus ini menjadi sorotan bagi dunia bersepeda karena menyangkut interpretasi peraturan UCI dan tanggung jawab tim dalam hal perekrutan pemain yang masih terikat kontrak. Implikasinya berpotensi besar, terutama jika UCI mengabulkan tuntutan Nuyens dan menghukum Visma.