Di kota-kota besar, bersepeda menjadi salah satu moda transportasi yang populer karena praktis, hemat, dan ramah lingkungan. Namun, kenyamanan pesepeda kini terancam oleh maraknya sepeda motor listrik (e-bike) ilegal yang berlalu-lalang sembarangan di area pejalan kaki.
E-bike ilegal ini dimodifikasi dengan baterai berdaya besar yang memungkinkan melaju hingga kecepatan 20 mil per jam, bahkan tanpa kayuhan dari penggunanya. Hal ini jelas melanggar aturan dan membahayakan keselamatan pejalan kaki.
Dampak negatif dari e-bike ilegal pun semakin terasa. Akibat ulah pengendara yang ugal-ugalan, dewan kota di Birmingham, Inggris, berencana melarang semua pesepeda melintas di pusat kota. Padahal, pelarangan ini justru akan merugikan pesepeda yang selama ini telah mematuhi aturan dan menjadikan sepeda sebagai moda transportasi yang aman dan ramah lingkungan.
Langkah pelarangan ini jelas merupakan kebijakan yang keliru. Alih-alih membatasi ruang gerak pesepeda, pemerintah seharusnya fokus pada penegakan hukum terhadap e-bike ilegal. Dengan memperketat pengawasan dan memberikan sanksi tegas kepada pelanggar, masalah e-bike ilegal dapat teratasi tanpa merugikan pesepeda yang taat aturan.
Pemerintah perlu memahami bahwa kenyamanan dan keamanan pesepeda menjadi kunci dalam mendorong masyarakat beralih dari mobil ke sepeda. Karenanya, diperlukan upaya nyata untuk menyediakan infrastruktur yang memadai dan memastikan jalanan yang aman bagi pesepeda.
Opsi pelarangan seperti yang direncanakan di Birmingham hanya akan mendorong pesepeda kembali ke jalan raya, yang justru akan memperburuk kemacetan dan polusi. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah e-bike ilegal tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan pesepeda.