Beranda Berita Skala Rasional, Standar Ganda dalam Dunia Olahraga

Skala Rasional, Standar Ganda dalam Dunia Olahraga

21
0

Dalam dunia olahraga, kita tak jarang berpatokan pada penilaian subjektif untuk mengukur performa. Dari sekadar "bagaimana perasaanmu" hingga "seberapa berat usaha yang kamu rasakan," angka-angka mulai dari 0 hingga 10 kerap menjadi patokan.

Bagi sebagian atlet, penilaian semacam ini bisa menjadi indikator yang berguna. Namun, ada pula yang menganggapnya sebagai standar ganda yang dapat menghambat potensi sejati mereka.

Sebagai seorang pelatih, penulis artikel ini mengaku kerap mengandalkan angka-angka tersebut untuk mendeteksi gejala latihan berlebihan. Namun, ia membuat pengakuan mengejutkan: dalam lebih dari 20 tahun mencatat penilaiannya, ia tidak pernah memberikan angka selain tujuh untuk pertanyaan "bagaimana perasaanmu?"

Hal ini membuat rekan-rekannya terhibur sekaligus bingung. Bahkan, sang istri berkelakar bahwa keunikan ini akan menjadi anekdot menarik dalam pidato pemakamannya.

Sementara itu, untuk pertanyaan kedua yakni "seberapa berat usaha yang kamu rasakan?" penilaian penulis bervariasi dari tiga hingga sembilan. Namun, angka 10 tetap menjadi angka yang tidak pernah dicapai.

Mengapa? Karena dalam benaknya, penulis selalu meyakini bahwa ia bisa berusaha lebih keras dan bahwa jika ia melakukannya, ia pasti bisa berlari lebih cepat. Dengan kata lain, ia memiliki delusi akan kehebatannya sendiri, menganggap bisa mengalahkan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun jika ia benar-benar mau.

Sikap penulis ini berbanding terbalik dengan rekan sejawatnya yang mengaku selalu mencatat angka 10 untuk "persepsi usaha." Rekan penulis menilai bahwa ia lebih unggul dalam segala hal, kecuali kecepatan.

Penulis pun mulai mempertanyakan apakah rekan sejawatnya benar. Ia ingin mengetahui seberapa cepat ia bisa berlari jika ia benar-benar berusaha sekuat tenaga. Namun, ia menyadari bahwa hasrat itu akan selamanya menjadi misteri.

Meski demikian, penulis tetap merasa bangga dengan pencapaiannya. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa trofi yang ia miliki menjadi bukti bahwa ia adalah atlet yang solid, meski mungkin hanya bernilai tujuh dari skala 10.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini