Pembalap asal Belgia, Jasper Stuyven (Lidl-Trek), menunjukkan tekadnya yang luar biasa dengan pulih dari patah tulang selangka dan siap bertanding di Giro d’Italia.
Setelah mengalami kecelakaan pada ajang Dwars door Vlaanderen pada akhir Maret lalu, Stuyven harus absen dari musim balap klasik yang menjanjikan. Sebelumnya, ia telah menorehkan prestasi dengan finis kedelapan di Milan-San Remo dan kedua di E3 Saxo Classic.
Berbeda dengan rekan senegaranya Wout van Aert, Stuyven mampu pulih tepat waktu untuk ambil bagian dalam Giro d’Italia, yang merupakan penampilan keduanya di balapan tersebut.
Dalam catatan harian yang ditulisnya untuk Het Laatste Nieuws, Stuyven membeberkan proses pemulihannya, mulai dari operasi awal hingga kembali berlatih dan akhirnya mendapatkan konfirmasi bahwa ia dapat berangkat ke Italia.
Ia menjalani operasi segera setelah kecelakaan dan meninggalkan Dwars pada 27 Maret. "Menanyakan tentang pemulihan untuk Giro tidak masuk akal," tulisnya saat itu. "Dokter tidak peduli dengan prognosis. Mereka hanya peduli dengan pemulihan penuh pasien. Mereka menekankan bahwa saya harus mengistirahatkan otot yang cedera dan tidak terburu-buru dalam rehabilitasi."
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Stuyven menyempatkan mengunjungi rekan setimnya di Lidl-Trek Classics. "Saya merasa penting untuk mengunjungi rekan setim saya dan memotivasi mereka untuk memberikan yang terbaik di balapan klasik yang tersisa," ujarnya.
Stuyven kembali bersepeda pada 6 April, tetapi ia menekankan bahwa Giro masih jauh. Namun, pada 17 April, ia mendapat lampu hijau untuk memulai latihan lagi. "Setelah berbicara dengan dokter tim dan direktur olahraga Gregory Rast, mereka memesankan tempat untuk saya dalam seleksi Giro," tulisnya pada 24 April.
Hari pertama tanpa rasa sakit menjadi tonggak penting bagi Stuyven, meski sekrup dan baut di tulangnya masih terpasang. Pada Senin kemarin, Lidl-Trek mengumumkan seleksi tim untuk Giro, dan Stuyven masuk dalam delapan pembalap bersama Jonathan Milan, Juan Pedro López, Andrea Bagioli, dan lainnya.
"Saya sepakat dengan manajemen tim bahwa mereka tidak berharap banyak dari saya hingga hari istirahat pertama. Kenyataannya tidak akan berbeda. Saya bisa bertanding adalah berkah terbesar," kata Stuyven.
"Mulai minggu kedua, saya berharap bisa memberikan kontribusi signifikan bagi sprinter kami Jonathan Milan. Selain itu, saya ingin mengakhiri Giro dengan perasaan baik dan kondisi prima untuk melanjutkan perjalanan pada musim panas dan gugur."
Stuyven akan berangkat ke Turin pada Rabu ini. Ia mengaku cemas menjelang minggu terakhir balapan yang penuh tantangan di pegunungan. Namun, ia bertekad untuk memberikan yang terbaik dan bangkit dari cederanya dengan semangat baru.