Tadej Pogačar sukses menaklukkan Giro d’Italia 2023 secara mengesankan, mengukuhkan dominasinya dan menjaga rencana ganda Giro-Tour tetap utuh. Kemenangan di Italia ini menjadi langkah penting dalam upayanya meraih prestasi ganda yang terakhir diraih Marco Pantani pada 1998.
Berbeda dengan pembalap lain yang sempat mencoba merebut gelar juara Giro-Tour tapi gagal, seperti Ivan Basso, Alberto Contador, dan Chris Froome, Pogačar tampil tanpa kendala berarti. Tim UAE Team Emirates telah merancang strategi matang untuk menghemat sumber dayanya, dibantu oleh rute Giro yang relatif lebih ringan dan minim perlawanan dari rival sepadan.
Meski menang enam etape dan unggul hampir sepuluh menit di klasemen akhir, tim Pogačar berhasil membatasi serangannya demi menjaga stamina. "Tadej Pogačar ingin menang sebaik mungkin, tetapi tanpa berlebihan, tanpa menyerang dari jarak jauh. Kami selalu mempertimbangkan Tour de France," ujar Manajer Tim Matxin Joxean Fernandez.
Setelah istirahat seminggu, Pogačar akan menjalani pelatihan ketinggian di Alpen Prancis selama tiga pekan. Keputusannya untuk tidak mengikuti lomba tambahan, seperti yang dilakukan Contador atau Froome di masa lalu, menjadi bukti keyakinan tim pada kondisinya saat ini.
"Kami menyadari bahwa Tadej membutuhkan istirahat satu minggu dan setidaknya tiga minggu pelatihan sebelum Tour," kata Fernandez. "Ia akan turun di Tour dengan 31 hari balapan di kakinya, sesuai dengan rencana kami."
Meski Pogačar menunjukkan dominasi di Giro, Manajer Visma-Lease a Bike Richard Plugge mengingatkan bahwa level persaingan di Tour akan berbeda. "Ada Enam Besar pembalap yang berada di level lain. Di Giro, Anda melihat perbedaan besar saat mereka tidak hadir," ujarnya.
Pogačar pun mengakui tantangan yang bakal dihadapinya. "Saya sangat setuju dengannya, karena dalam bersepeda saat ini, ada Enam Besar yang berada di level lain. Jadi di Giro ini, Anda melihat perbedaan besar saat mereka hadir dan saat mereka tidak," kata Pogačar.
Tim UAE Team Emirates akan mengubah skuad di Tour de France, dengan nama-nama baru seperti Adam Yates, João Almeida, dan Juan Ayuso menggantikan Rafal Majka dkk. "Kami tidak pernah mempertimbangkan untuk memiliki pembalap lain yang berpartisipasi di Giro dan Tour, hanya Tadej," tegas Fernandez. "Karena Tadej spesial. Dia memiliki kualitas luar biasa dan juga memiliki kekuatan pemulihan yang hebat."
