Tadej Pogačar kembali menjadi sasaran pengawasan di platform pelacak latihan Strava setelah aksi dominannya di Etape 17 Giro d’Italia. Ini merupakan kali kedua dalam seminggu sang pembalap terkemuka dipertanyakan soal rekornya di aplikasi tersebut.
Usai finis di posisi kedua di Etape 17, Pogačar bercanda di Strava, "Para pembenci akan melambungkan saya," sembari menambahkan emoji tepuk tangan. Keunggulan pembalap UAE Team Emirates itu memang terlihat jelas saat ia meninggalkan para rivalnya dengan mudah di Passo Brocon.
Sebelumnya, Pogačar juga dipertanyakan saat memenangkan etape utama lomba di Pegunungan Alpen Italia pada Minggu lalu. Torehannya di Etape 15 yang dimenangkan secara solo masuk daftar pengawasan, namun kemudian dipulihkan.
"Siapa yang melaporkan saya?" tanya Pogačar dalam sebuah unggahan yang disertai emoji perayaan kemenangannya yang sensasional.
Aktivitas yang dipertanyakan biasanya tidak muncul di papan peringkat segmen Strava kecuali atletnya mengikuti proses penyelesaian masalah yang ditetapkan. Namun, Pogačar bukan orang asing yang mengalami hal ini.
Peristiwa serupa terjadi pada kemenangannya di Tour of Flanders tahun lalu, di mana ia mendominasi segmen gabungan Oude Kwaremont-Paterberg. Namun, rekor tersebut juga akhirnya dipulihkan.
Dalam konferensi pers saat hari istirahat pada Senin, Pogačar berkelakar bahwa dipertanyakan di Strava sudah menjadi hal biasa baginya. "Ini sering terjadi," katanya. "Ini momen yang lucu, tetapi juga bagus agar orang bisa melihat seberapa cepat kami sebenarnya melalui pendakian yang ikonik ini."
Kemenangan Pogačar di Giro d’Italia saat ini hampir pasti. Ia memiliki keunggulan lebih dari tujuh setengah menit menjelang Etape 18 yang datar pada Kamis, yang kemungkinan akan berakhir dengan lomba lari cepat.
Strava baru-baru ini mengumumkan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan segera membantu mendeteksi kecurangan di papan peringkat segmen.