Torre del Greco, Italia – Tadej Pogačar semakin kukuh di posisi terdepan Giro d’Italia setelah menguasai sembilan etape awal. Pebalap Slovenia itu kini unggul 2 menit 40 detik atas pesaing terdekatnya, Daniel Martínez (Bora-Hansgrohe).
Seperti semak berduri yang bertahan di bawah bayang-bayang Gunung Vesuvius, Pogačar menunjukkan perlawanan gigih menghadapi tantangan dari para rivalnya. Keunggulan besar yang dimilikinya memungkinkan dia untuk bersikap lebih santai dan mempersiapkan diri untuk Tour de France di bulan Juli nanti.
"Saya senang telah unggul cukup jauh," kata Pogačar. "Saya tidak perlu memaksakan diri terlalu keras untuk menahan para pesaing."
Namun, Pogačar mengakui bahwa ancaman masih mengintai, terutama dari skuad Ineos Grenadiers yang dipimpin oleh Geraint Thomas. "Ines memiliki pebalap kuat seperti Thymen Arensman dan Thomas yang bisa memberikan serangan besar," ujarnya.
Selain itu, Pogačar menyebut etape Mortirolo pada Minggu depan sebagai tantangan terberat yang akan dihadapinya. "Ini akan menjadi etape tersulit yang pernah saya lalui," ungkapnya. "Tapi saya sangat bersemangat untuk pergi ke Livigno melalui Mortirolo. Saya telah berlatih banyak di sana."
Meski demikian, Pogačar tetap menjadi favorit terkuat untuk merebut maglia rosa di Roma pada akhir Giro. Dominasinya pada fase awal menunjukkan kekuatan dan strateginya yang matang.
Namun, sejarah Giro mengajarkan bahwa kejutan bisa datang kapan saja. Pogačar dan timnya harus tetap waspada dan menjaga fokus untuk mempertahankan keunggulan mereka. Jika tidak, Giro d’Italia yang tampaknya menjadi milik Pogačar bisa berubah menjadi sebuah petualangan yang menegangkan.
