Rimini, Italia – Tahap pembuka Tour de France 2023 yang digelar Sabtu (1/7) lalu diwarnai spekulasi mengenai strategi Tadej Pogačar dan tim UAE Team Emirates terhadap rival utama mereka, Jonas Vingegaard. Namun, kejutan tak hadir di hari pertama balapan.
Pogačar, pemenang dua kali Tour de France, tak melancarkan serangan besar pada Vingegaard yang baru kembali berlaga usai mengalami kecelakaan pada Itzulia Basque Country. UAE Team Emirates memang sempat memacu kecepatan di sepanjang perbukitan Apennine, namun tak berhasil melepaskan diri dari gerombolan pembalap.
"Kami menguji kekuatan sedikit," kata Pogačar seusai etape berakhir di Rimini. "Saya merasa enak meski cuacanya panas, itu bonus besar."
Pada kilometer-kilometer akhir, Pogačar mencoba menyelinap di kelompok depan, namun hanya mampu finis di posisi keempat di belakang dua pembalap DSM, Romain Bardet dan Frank van den Broek, serta Wout van Aert yang menempati urutan ketiga.
Menurut Pogačar, ia sempat yakin bisa mengejar Bardet dan Van den Broek, yang berada di depan dengan selisih 10 detik memasuki putaran terakhir. "Tapi mereka bertahan hingga garis finis," ujarnya.
Kini, fokus beralih ke etape kedua yang tak kalah menantang dengan rute berbukit di Italia. Etape ini akan melintasi Bologna dan dua pendakian San Luca, titik krusial dari Giro dell’Emilia.
"Besok akan lebih seru di San Luca. Saya pikir akan ada lebih banyak pertarungan di tanjakan dibanding hari ini," prediksi Pogačar. "Kami akan melihat perbedaan yang lebih besar."