Jakarta – Sebuah studi baru dari Imperial College London mengungkap temuan mengejutkan: tidak ada korelasi antara harga helm dan tingkat perlindungannya.
Tim peneliti menguji 30 helm dewasa terpopuler di pasaran, semuanya berukuran sedang, dengan kombinasi pengujian di laboratorium, data dari pengecer besar, dan survei terhadap lebih dari seribu pengendara sepeda. Mereka kemudian memberi peringkat helm berdasarkan tingkat risikonya.
Meskipun semua helm yang dijual di Inggris dan diuji dalam studi Imperial memenuhi standar keselamatan Eropa, beberapa menawarkan perlindungan yang jauh lebih baik daripada yang lain.
Helm dengan performa terbaik dalam pengujian, menurut para peneliti, adalah Specialized Tactic MIPS, yang dapat dibeli seharga £50, sementara helm yang lebih mahal seperti Kask Protone (£135) berada lebih rendah dalam peringkat. Skor risiko keseluruhan dihitung sebagai rata-rata risiko linier dan rotasi, dengan asumsi keduanya memiliki kepentingan dan kehadiran yang sama dalam kecelakaan di dunia nyata.
Studi ini berfokus pada keselamatan, dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti aerodinamika, kemampuan bernapas, dan berat, yang juga memengaruhi harga.
Hasil lengkap dapat dilihat di www.hiperhelmets.org. Helm diberi peringkat dari 0-5 untuk memudahkan pelanggan memahami hasil dan juga membantu produsen dalam desain helm di masa depan. Ada rencana untuk menambahkan helm anak-anak di masa mendatang.
Studi ini diterbitkan dalam Annals of Biomedical Engineering dan didanai oleh The Road Safety Trust, yang telah memperpanjang pendanaannya selama tiga tahun. Ruth Purdie, kepala eksekutif trust, mengatakan bahwa sistem peringkat baru "sangat penting".
Penulis utama studi tersebut, Dr Claire Baker, dari Imperial’s Dyson School of Design Engineering, mengatakan: "Hingga saat ini, hanya ada sedikit informasi tentang seberapa baik helm dapat melindungi pengendara sepeda selama terjadi benturan di kepala. Hal ini karena standar keselamatan saat ini hanya lulus/tidak lulus dan hanya menguji benturan langsung yang terjadi selama benturan langsung pada kepala."
"Sementara itu, bukti dari studi sebelumnya menunjukkan bahwa kerusakan otak permanen terjadi pada benturan yang lebih serius atau ketika kepala mengalami rotasi cepat selama benturan."
"Semua helm yang dijual di Eropa harus memenuhi standar keselamatan minimum EN1078, tetapi kami ingin menentukan apakah beberapa helm menawarkan perlindungan keselamatan yang lebih baik daripada yang lain dalam uji tabrakan yang realistis," lanjut Dr Baker.
Menjelaskan protokolnya, ia berkata: "Kami mengembangkan sistem penilaian sederhana untuk menilai helm berdasarkan risiko cedera kepala saat terjadi tabrakan. Risiko cedera memperhitungkan kemungkinan cedera otak dalam akibat rotasi kepala serta cedera permukaan dan potensi patah tulang tengkorak akibat benturan langsung. Skor kami berkisar dari nol untuk perlindungan yang lebih rendah hingga lima untuk yang terbaik di pasaran."
"Menariknya, kami tidak menemukan korelasi antara harga dan perlindungan, dengan helm berperforma terbaik menjadi salah satu yang paling murah, dibanderol sekitar £50. Peringkat baru kami memberi konsumen data objektif berbasis bukti untuk mendukung keputusan pembelian mereka."
Dr Mazdak Ghajari, penulis senior dari sekolah yang sama dengan Dr Baker, juga merupakan anggota kelompok kerja yang bertanggung jawab atas salah satu standar Eropa tentang keamanan helm.
"Ilmu biokimia otak telah berkembang pesat dan sekarang kita tahu lebih banyak tentang cara terbaik untuk melindungi kepala manusia dari cedera serius dan cedera dengan efek jangka panjang pada saat tabrakan," katanya.
"Kami membagikan temuan kami dengan produsen helm dan mereka yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar pengujian, sehingga industri dapat mengikuti perkembangan dan mengembangkan produk yang menawarkan perlindungan terbaik."
"Berkat pendanaan dari The Road Safety Trust, penelitian kami sekarang dapat membantu konsumen membuat pilihan yang tepat saat membeli helm. Kami yakin peringkat ini akan menghasilkan peningkatan lebih lanjut dalam desain helm, memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap berbagai cedera kepala dan otak jika pengendara sepeda terlibat dalam jatuh atau tabrakan."
