Beranda Berita Tragedi Mattias Skjelmose: Cedera Mematikan Musim Gemilang

Tragedi Mattias Skjelmose: Cedera Mematikan Musim Gemilang

2
0

Mattias Skjelmose (Lidl-Trek), peraih kemenangan etape di Paris-Nice dan peringkat kelima di Vuelta a Espana, terpaksa mengakhiri musimnya lebih cepat karena cedera yang menyakitkan.

Hanya seminggu setelah mengalami cedera punggung sebelum Kejuaraan Dunia UCI Road, Skjelmose yang berusia 24 tahun mengungkapkan rasa kecewanya di akun media sosialnya. "Saya sangat menantikan bagian akhir musim dengan beberapa balapan besar, tetapi rasa sakit yang tiba-tiba dan parah di punggung saya pagi sebelum Kejuaraan Dunia telah mengakhiri musim saya," ungkapnya.

Pemeriksaan dan MRI yang menyeluruh mengkonfirmasi diagnosis dua diskus hernia. Skjelmose terpaksa membatalkan rencananya untuk berlaga di Il Lombardia minggu depan dan kini akan fokus pada pemulihan.

"Bukan rahasia lagi bahwa saya sedih musim saya harus berakhir seperti ini, tetapi cedera sayangnya merupakan bagian dari bersepeda. Sekarang saya akan memberikan tubuh saya waktu istirahat sehingga saya dapat kembali lebih kuat untuk musim berikutnya," kata pebalap asal Denmark itu.

Skjelmose, yang dijagokan menjadi pesaing kuat di balapan jalan pada Kejuaraan Dunia, mengalami cedera punggung saat sedang sarapan di Zurich. Pelatih nasional Denmark, Anders Lund, menyatakan bahwa Skjelmose mengalami gerakan yang salah setelah sarapan yang memengaruhi punggungnya.

Namun, 60 kilometer dalam perlombaan 273,9 km, Skjelmose menyadari bahwa ia tidak dapat bertarung untuk posisi teratas dan akhirnya memutuskan mengundurkan diri setelah memasuki sirkuit.

Cedera ini menjadi pukulan telak bagi Skjelmose, yang telah mengantongi 11 kemenangan profesional pada musim ini. Selain gelar time trial nasional pertamanya dan kemenangan etape di Paris-Nice, ia juga menempati posisi ketiga di Itzula Basque Country dan Tour de Suisse.

Tragedi Skjelmose mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan dalam olahraga, terutama di cabang olahraga ekstrem seperti bersepeda. Para atlet harus selalu memprioritaskan kesejahteraan mereka dan bersedia mengurangi kecepatan atau bahkan mundur ketika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini