Tim Tudor Pro Cycling akan melakukan debutnya di ajang Grand Tour Giro d’Italia yang akan dimulai 20 hari lagi. Skuad Swiss ini berambisi besar untuk meraih kemenangan di ajang bergengsi tersebut.
Direktur olahraga Matteo Tosatto menegaskan bahwa fokus utama Tudor di Giro adalah meraih hasil positif, bukan sekadar ikut serta. Tim akan mengambil tanggung jawab di peloton dan tidak hanya bergantung pada keberuntungan.
Tosatto, yang pernah membawa Tao Geoghegan Hart meraih kemenangan di Giro pada 2020, telah menanamkan mentalitas kemenangan kepada para pebalap mudanya.
“Kami tidak hanya datang untuk memulai balapan, tetapi juga untuk meraih hasil bagus,” kata Tosatto. “Mentalitas ini sangat penting bagi kemajuan para pebalap.”
Mentalitas ini terlihat jelas pada etape kedua Paris-Nice, di mana Tudor memimpin di kilometer terakhir sebelum mengantarkan Arvid de Kleijn meraih kemenangan di level WorldTour pertama mereka.
Sebelum Giro, Tudor akan melakukan pemanasan terakhir di Tour of the Alps. Tosatto menjajal kemampuan pebalap etape Grand Tour andalannya, Michael Storer, yang akan tampil untuk kedua kalinya di corsa rosa.
“Michael dalam kondisi yang baik di UAE dan Paris-Nice. Dia beristirahat sebentar dan baru saja kembali dari 19 hari di kamp pelatihan,” ungkap Tosatto. “Dia antusias dan percaya diri.”
Meski belum mengumumkan susunan tim untuk Giro, Storer, Matteo Trentin, dan Alberto Dainese kemungkinan besar akan tampil di Turin pada 4 Mei. Simon Pellaud, yang aktif menyerang di Giro 2020 dan 2021, juga berpeluang ikut berlaga.
“Ini kesempatan besar bagi Tudor untuk bersaing dengan tim WorldTour dan melangkah lebih dekat ke divisi teratas di masa depan,” kata Tosatto. “Seluruh tim sangat antusias dan siap bertarung.”
Storer berada di kelompok kedua pada etape pertama Tour of Alps, namun diperkirakan akan mendapat kebebasan dari pesaing peringkat umum karena berada 34 detik di belakang.
