Charleston, West Virginia – Lauren Stephens, pebalap sepeda AS berusia 37 tahun, siap berjuang habis-habisan untuk merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024. Kesempatan tersebut datang pada Rabu (31/5) saat ia turun di nomor Time Trial Individu Putri pada Kejuaraan Nasional Sepeda Jalan AS. Kemenangan di nomor ini akan menggaransi satu suất ke Paris.
Stephens, yang telah mempersiapkan diri dengan berlatih di ketinggian, mengakui bahwa Olimpiade menjadi motivasi besar baginya. Namun, ia menegaskan bahwa kegagalan meraih tiket bukanlah akhir dari segalanya.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi saya ingin melakukan ini karena butuh kerja keras yang luar biasa," ujarnya. "Tapi Olimpiade menginspirasi saya untuk terus maju dan mencobanya."
Stephens, yang pernah gagal lolos ke Olimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2021, tidak mau larut dalam kekecewaan. Ia terus mengasah kemampuannya, bahkan merambah ke berbagai cabang olahraga seperti gravel racing, marathon mountain bike, dan Zwift.
"Ini adalah Olimpiade ketiga yang saya coba ikuti," katanya. "Dan meski Olimpiade bukan segalanya, itu akan menjadi sesuatu yang sangat keren."
Kehilangan tim Tibco, tempat ia mengabdi hampir sepanjang kariernya, sempat membuat Stephens bimbang. Namun, kontrak dengan Cynisca dan kesempatan untuk kembali mencicipi Olimpiade menyalakan kembali semangatnya.
Penampilan impresif awal musim ini, seperti kemenangan di Clasic de Almeria, Tour de Normandie Féminin, dan Tour of the Gila, menunjukkan bahwa Stephens berada dalam kondisi prima. Hasil ini juga membawanya naik peringkat ke posisi kedua di antara pebalap AS, di bawah Chloe Dygert yang telah otomatis lolos ke Olimpiade sebagai juara dunia.
Dengan Dygert yang tidak mengikuti kejuaraan nasional, Time Trial pada Rabu mendatang menjadi pertaruhan besar bagi Stephens. Ia sadar bahwa lintasan datar Charleston tidak menguntungkannya, tetapi ia tetap optimis.
"Saya menyukai sedikit tantangan dalam sebuah ajang," kata Stephens. "Hujan yang diperkirakan turun bisa memberi saya keunggulan. Saya hanya bisa melakukan yang terbaik pada hari itu. Apakah itu cukup? Saya tidak yakin."
Stephens berharap pengalamannya di kondisi yang serupa pada kejuaraan nasional tahun lalu, di mana ia hampir mengalahkan Dygert dalam kondisi hujan, menjadi modal berharga. Kemenangan di Tour of the Gila menjadi bukti bahwa ia berada di jalur yang tepat.
"Saya merasa sehat dan percaya diri. Saya sudah membuat keputusan tepat untuk terus balapan tahun ini," pungkas Stephens.
Perjuangan Stephens di Kejuaraan Nasional Sepeda Jalan AS akan menjadi bukti kegigihan dan kecintaannya pada olahraga sepeda. Meski menghadapi tantangan berat, ia tetap bertekad untuk memperjuangkan impiannya berlaga di Olimpiade Paris 2024.