Tim Visma-Lease a Bike menjadi sorotan setelah memperkenalkan "ruang kontrol" baru, yang mengundang penyelidikan dari UCI (Union Cycliste Internationale). Tim tersebut, yang telah dilarang membawa ruang kontrol ke TDF (Tour de France), tetap bersikeras bahwa praktik mereka legal.
Kepala Kinerja Visma, Mathieu Heijboer, menjelaskan bahwa "ruang kontrol" berisi enam monitor komputer, iPhone, dan dua laptop. Mereka menggunakan gambar TV dan informasi yang tersedia untuk umum, bukan dari sepeda.
Layar atas menunjukkan enam aliran kamera TV, sedangkan layar kanan menunjukkan siaran TV utama. Layar bawah menampilkan data cuaca, daftar start, informasi rute, dan perangkat lunak pengenalan jersei otomatis yang menghitung jumlah pengendara dari setiap tim.
Visma juga menggunakan platform media sosial untuk melacak tweet tentang balapan dan aplikasi VeloViewer untuk melengkapi informasi rute. Mereka memiliki komunikasi dua arah dengan mobil tim melalui aplikasi Teams dan WhatsApp.
Heijboer membela praktik mereka, mengatakan bahwa tim lain juga menggunakan teknik serupa. "Banyak tim memiliki pelatih di belakang TV yang akan menelepon direktur olahraga," katanya. "Sejujurnya, ini tidak jauh berbeda."
Visma bersikukuh bahwa ruang kontrol mereka meningkatkan keselamatan dengan berbagi bahaya di depan. Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa itu merusak romantisme dan tradisi olahraga. Yang lain melihatnya sebagai taktik pemasaran untuk mempromosikan teknik yang sudah digunakan oleh tim lain.
Investigasi UCI sedang berlangsung, dan keputusan akhir tentang legalitas ruang kontrol Visma akan menentukan masa depannya dalam balap sepeda profesional.