Demi Vollering dari SD Worx-Protime berada di posisi puncak menjelang etape terakhir La Vuelta Femenina. Dengan keunggulan 52 detik atas pesaing terdekatnya, Elisa Longo Borghini (Lidl-Trek), Vollering diprediksi akan mempertahankan posisinya dengan bantuan tim yang kuat.
Meski demikian, Longo Borghini tak menyerah. Pada etape ke-7, timnya berusaha menyerang secara agresif, membantu Longo Borghini finis ketiga. Meski hanya memperkecil selisih waktu beberapa detik, tim Lidl-Trek menunjukkan tekad mereka untuk tetap bersaing.
"Para gadis melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mengantisipasi gerakan dan melancarkan serangan," kata Longo Borghini.
Vollering tetap waspada, finis tepat di belakang Longo Borghini. Meski Longo Borghini berhasil memperoleh bonus waktu empat detik, ia tidak dapat memperbesar kesenjangan secara signifikan.
Selain Longo Borghini, Riejanne Markus (Visma-Lease a Bike) dan Juliette Labous (dsm firmenich-Post NL) juga masih berpeluang naik podium. Namun, mereka tertinggal lebih dari satu menit dari Vollering.
Etape terakhir mencakup dua tanjakan kategori satu, termasuk Valdesquí Madrid dengan gradien rata-rata 4,8% sepanjang 12,8 kilometer. Terrain ini menguntungkan Vollering, yang sebelumnya meraih kemenangan dalam etape yang serupa.
"Saya pikir etape ini cocok untuk saya. Saya belum mempelajari detailnya, tapi ini akan menjadi etape yang sulit dan itu bagus untuk saya," kata Vollering.
Vollering mengawasi pesaing-pesaingnya, termasuk Yara Kastelijn dan Évita Muzic, namun tetap waspada terhadap Longo Borghini. "Anda tidak pernah bisa meremehkan Elisa Longo Borghini, dia selalu berbahaya!" ungkapnya.
Dengan keunggulan waktu yang signifikan dan tim yang kuat, Demi Vollering berpeluang besar mengukir namanya sebagai juara La Vuelta Femenina. Namun, Longo Borghini dan pesaing lainnya siap bertarung hingga akhir, membuat etape terakhir ini penuh ketegangan dan antisipasi.