Beranda Berita Waspada, Bersepeda sambil Teralih Juga Berbahaya!

Waspada, Bersepeda sambil Teralih Juga Berbahaya!

30
0

Perhatian teralihkan saat mengemudi kendaraan bermotor telah lama menjadi momok bagi pesepeda. Akibatnya tak hanya kecelakaan dan cedera, tapi bisa juga berujung pada tragedi kematian. Data menunjukkan, pada tahun 2019, sekitar satu dari lima kematian yang melibatkan pejalan kaki, pesepeda, atau pengguna jalan non-motor lainnya disebabkan oleh pengemudi yang teralihkan.

Namun, kelalaian tak hanya dimiliki oleh pengemudi. Sebuah studi di Jerman membalikkan narasi dengan mengajukan pertanyaan kritis: Apakah bersepeda sambil teralih adalah bentuk baru dari mengemudi yang teralih?

Asosiasi Pemantauan Kendaraan Bermotor Jerman, DEKRA, menyatakan kekhawatirannya terhadap maraknya fenomena bersepeda yang teralihkan. Mereka menyoroti penggunaan ponsel pintar dan perannya yang meningkat dalam kecelakaan bersepeda.

"Hampir semua aspek kehidupan dipengaruhi oleh penggunaan ponsel. Bukan hanya di dalam mobil, orang semakin banyak yang meraih ponsel saat mengemudi, tapi juga saat bersepeda – untuk menelepon, mendengarkan musik, mengirim pesan, atau navigasi. Peneliti kecelakaan DEKRA memperingatkan bahwa gangguan itu meningkatkan risiko kecelakaan," kata asosiasi tersebut.

"Bagi pesepeda, tetap fokus itu penting. Gangguan bisa berakibat fatal."

Sebuah proyek penelitian Institut Penelitian Jalan Raya Federal pada tahun 2022, yang dirujuk dalam siaran pers DEKRA, mengungkapkan bahwa 10 hingga 17 persen pesepeda mengaku menggunakan ponsel setidaknya sekali selama bersepeda. Persentase tertinggi ditemukan pada pesepeda pria yang lebih muda.

DEKRA menunjukkan bahwa gangguan ponsel menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan hingga 50 persen saat berkendara. Meskipun angka-angka ini tidak dapat ditransfer langsung ke pesepeda, risiko kecelakaan sepeda meningkat secara signifikan dengan penggunaan ponsel.

"Apa pun yang mengalihkan perhatian Anda dari lalu lintas akan meningkatkan risiko kecelakaan," tegas Ancona. "Jika Anda melihat ponsel hanya selama dua detik dengan kecepatan 25 km/jam, Anda tidak melihat apa-apa di depan selama 14 meter pada saat itu. Jika, misalnya, seorang pejalan kaki masuk ke jalur Anda, tidak ada waktu untuk bereaksi dan kecelakaan tak terhindarkan."

Ancona memperingatkan agar tidak bersepeda dengan satu tangan, kecuali untuk memberi isyarat berbelok atau sinyal keselamatan bersepeda lainnya. Selain itu, DEKRA melarang penggunaan headphone saat berkendara, karena pesepeda dapat kehilangan "informasi akustik" yang dapat membantu mereka merasakan di mana mobil dan pesepeda lain mungkin berada di sekitar mereka.

Bahaya bersepeda sambil teralih telah didokumentasikan dengan baik. Sebuah studi terhadap pesepeda Jerman menemukan bahwa 22,7% peserta terlibat dalam "tugas sekunder", seperti melihat ponsel pintar atau memakai headphone saat bersepeda. Studi ini juga menemukan bahwa terlibat dalam tugas sekunder saat bersepeda berkorelasi dengan penggunaan helm yang lebih jarang.

Demikian pula, penelitian lain menemukan bahwa penggunaan ponsel saat bersepeda bertepatan dengan penurunan kecepatan bersepeda, penurunan kinerja penglihatan tepi, dan peningkatan peringkat risiko serta upaya mental. Menurut penelitian tersebut, mengirim pesan teks saat bersepeda memiliki dampak paling negatif pada kinerja bersepeda.

Kesimpulannya, dalam hal keselamatan lalu lintas, baik Anda mengemudi atau bersepeda, perilaku teralihkan menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan atau tabrakan.

Praktik terbaik adalah menepi ke lokasi yang aman sebelum memeriksa pesan, menelepon, atau mengambil foto. Lakukan hal itu saat sepeda berhenti dan berada di luar jalan. Dengan mempertahankan fokus dan menghindari gangguan, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga berkontribusi pada keselamatan keseluruhan semua pengguna jalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini