Dunia balap sepeda cros justru mempertemukan Wout van Aert dengan dua bocah penyabar di Kejuaraan Dunia Cyclocross UCI di Liévin, Prancis.
Ya, dua bocah inilah yang menemukan Garmin (alat pencatat data perjalanan) milik Wout van Aert yang hilang saat balapan berlangsung.
Padahal, semangat van Aert yang hanya memperoleh medali perak di belakang Mathieu van der Poel asal Belanda, sempat surut karena kehilangan Garmin dan data perjalanannya.
"Saya kehilangan Garmin di putaran terakhir. Saya mencarinya ketika melintasi garis finis, tetapi ternyata kedua anak ini yang menemukannya," kata van Aert kepada media setelah balapan sambil menunggu upacara podium dimulai.
"Strapnya robek, tapi pelatih saya pasti senang mendapat beberapa data dari balapan ini."
Kejadian menarik itu bermula ketika van Aert yang memulai balapan di baris keempat terhambat saat menyelesaikan putaran pertama. Ia tertinggal 46 detik karena berjuang dari posisi ke-37.
"Saya benar-benar terkurung di tikungan pertama dan banyak terkendala setelah itu juga. Butuh waktu cukup lama sebelum saya bisa bebas. Saya hampir mengalami beberapa kecelakaan," ujar van Aert menggambarkan putaran awal balapan.
Saat ditanya tentang sobekan pada celananya, van Aert menepis rumor bahwa ia jatuh. "Saya baru menyadarinya setelah selesai. Saya mungkin menabrak pembatas atau semacamnya. Saya mencoba tetap tenang dan melakukan balapan saya sendiri sejak putaran kedua dan seterusnya," sambungnya.
Beruntung, Garmin-nya yang rusak ditemukan oleh dua bocah. Van Aert mengaku sangat bersyukur atas kejadian ini.
"Saya pikir Garmin dan datanya hilang selamanya, tetapi anak-anak ini mengembalikannya kepada saya," ungkap van Aert.
Penemuan Garmin tersebut menjadi sedikit penghiburan atas hasil yang kurang memuaskan bagi van Aert. Ia berharap bisa membawa pulang medali emas, tetapi harus puas dengan perak.
"Saya memang melakukan balapan yang sangat bagus hari ini. Ini jelas merupakan ‘cross’ terbaik saya di musim dingin. Di luar hal-hal yang tidak saya kendalikan, yaitu start, saya mampu melakukan apa yang saya inginkan hari ini dan memberikan penampilan yang harus saya lakukan," kata van Aert.
"Saya pasti akan membawa hal itu bersama saya. Jika Anda tidak bekerja keras, kami tidak akan berpartisipasi dalam pencapaian kami. Ini adalah konfirmasi bahwa saya telah menjadi lebih baik dan lebih baik dari balapan ‘cross’ tersebut."
Meski meraih perak, van Aert tetap bersyukur. Sebab, ia merasa telah mengalami kemajuan pesat.
"Saya berharap musim dingin ini dan di bulan ini saya akan ‘cross’ dan saya akan mengambil setiap langkah maju. Dan saya pikir itu berhasil," sambungnya.
Ke depan, van Aert akan menuju kamp pelatihan pramusim terakhir sebelum melakukan debut jalan raya 2025 pada 17 Februari di Clásica Jaén.
"Saya akan beralih ke pelatihan (jalan raya) lagi mulai besok," kata van Aert. "Akhir pekan pembukaan adalah janji besar pertama di Belgia, dan itu akan segera datang."