Beranda Berita Zoe Backstedt Tampil Mengagumkan di Zonhoven World Cup

Zoe Backstedt Tampil Mengagumkan di Zonhoven World Cup

2
0

Zoe Backstedt, pembalap muda asal Inggris, menyita perhatian publik dalam ajang Zonhoven World Cup yang berlangsung di Belgia. Ia berhasil mengamankan posisi kedua dalam kategori elit wanita, setelah memimpin balapan selama lebih dari separuh waktu.

Dengan umur yang baru menginjak 20 tahun, Backstedt menunjukkan kemampuan luar biasanya dalam menaklukkan trek berpasir yang menjadi ciri khas Zonhoven. Ia memimpin balapan sejak awal, memperlihatkan teknik mumpuni dalam melewati Kuil sand descent, area penurunan berpasir yang terkenal menantang.

Selisih waktu sekitar 20 detik yang diperoleh Backstedt harus dipangkas pada paruh kedua balapan. Ia pun terlibat dalam pertarungan ketat bersama dua pembalap berpengalaman, Lucinda Brand dan Ceylin Del Carmen Alvarado.

Namun, harapan Backstedt untuk meraih kemenangan harus pupus akibat kesalahan Brand di sebuah bagian teknis yang menyisakan satu putaran tersisa. Kesalahan ini memberi kesempatan Alvarado untuk melaju tanpa hambatan.

Meski berjuang sekuat tenaga di putaran terakhir, Backstedt tak mampu menyusul Alvarado dan harus puas finis di urutan kedua, dengan selisih waktu lima detik.

"Pada dua putaran pertama, itulah yang ada dalam pikiran saya. Mungkin saya bisa mempertahankan posisi ini sedikit lebih lama," ujar Backstedt. "Tapi pada akhirnya, Ceylin dan Lucinda terlalu kuat. Saya merasa sedikit kelelahan di akhir dan beruntung bisa mengalahkan Lucinda untuk posisi kedua."

Backstedt mengakui bahwa ia terinspirasi dari rivalnya di kategori U-23, Marie Schreiber, yang memimpin dari awal hingga akhir untuk memenangkan World Cup di Hulst sehari sebelumnya.

"Saya bekerja keras dengan direktur cyclocross Canyon-SRAM yang baru direkrut, Geert Wellens," ungkap Backstedt. "Kami juga pernah bekerja sama ketika saya masih membela tim Acrog-Tormans di kategori U-19."

Teknik Backstedt dalam menaklukkan Kuil sand descent menjadi kunci keberhasilannya membangun keunggulan awal. Sementara pesaing utamanya, Annemarie Worst, justru terjatuh di area tersebut.

"Hanya ada satu momen ketika saya hampir jatuh di lereng itu," imbuh Backstedt. "Saya meluncur ke bawah dan mendengar sorak-sorai penonton, ‘oooh’. Di kepala saya, saya juga berpikir, ‘oooh’."

Backstedt telah mengukir prestasi gemilang pada musim lalu, dengan meraih tiga kali finis ketiga di World Cup dan meraih gelar juara dunia cyclocross U-23. Ia kemudian beralih ke balap jalan raya dan menempati posisi ke-16 di Paris-Roubaix Femmes avec Zwift serta meraih posisi kedua di Antwerp Port Epic Ladies.

Ia pun menatap musim cyclocross kali ini dengan performa yang menjanjikan, setelah memenangkan individual time trial di Simac Ladies Tour dan menempati posisi ketiga secara keseluruhan.

Backstedt menghadapi persaingan ketat untuk mempertahankan gelar juara dunia cyclocross U-23 pada bulan Februari, yang akan diramaikan oleh Schreiber dan juara Eropa CĂ©lia Gerry.

Sementara itu, kemenangan di Zonhoven diraih oleh Alvarado yang bangkit dari kondisi buruk pada hari sebelumnya di Hulst untuk meraih kemenangan World Cup keduanya musim ini.

"Awalnya, saya tidak yakin Backstedt akan menyusul kami. Saya bersama Lucinda dan bisa melihat Backstedt tidak terlalu jauh di depan," kata Alvarado. "Kami berusaha sekuat tenaga dan akhirnya berhasil menyusulnya. Setelah kejadian kemarin, perasaan saya hari ini sangat berbeda. Saya tidak menyangka akan menang, jadi ini kemenangan yang lebih istimewa."

Di sisi lain, Brand harus mengubur kekecewaannya setelah gagal memanfaatkan peluang. Kesalahan yang ia lakukan di tikungan teknis di area berpasir membuat Alvarado melaju tanpa hambatan menuju kemenangan.

"Rasanya ada yang baik dan ada yang tidak," ujar Brand. "Perasaan saya berubah-ubah. Saya merasa sangat kuat di paruh pertama."

"Ada sebuah tikungan yang sangat saya benci. Saya sudah membencinya lama sekali. Saya sudah berusaha keras, tapi saya benar-benar tidak bisa melewatinya."

"Saya benar-benar menargetkan lebih dari ini. Saat balapan, saya juga merasa semakin kuat. Baru setelah melewati setengah perjalanan, saya kembali kesulitan dan kaki saya terasa berat."

"Saya tidak tahu kenapa, hawa dingin di kaki saya sepertinya tidak membantu."

Meskipun harus puas berada di posisi ketiga, Brand berhasil memperbesar keunggulannya dalam klasemen seri World Cup di akhir pekan ini. Pembalap Baloise Trek Lions itu finis sebagai runner-up di Hulst sehari sebelumnya dan kini unggul 31 poin di puncak klasemen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini